Tuesday, December 3, 2024

Aktivis Menghidupkan Tradisi Leuit...

Yayasan Paseban bersama Arista Montana memfokuskan upaya pelestarian leuit sebagai cara menjaga ketahanan pangan berbasis kearifan lokal di tengah tantangan modernisasi.

Irving-Sugianto 9,8%, Afni-Syamsurizal 31,6%,...

Nusaperdana.com,Pekanbaru—Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tiga pasangan calon bupati-wakil...
HomeLainnyaAgus Joko Pramono:...

Agus Joko Pramono: Fokus pada Case Building, OTT Sebagai Bonus

Agus Joko Pramono: Fokus pada Case Building, OTT Sebagai Bonus

Jakarta, Investor.id – Pendekatan Baru Pemberantasan Korupsi

Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Joko Pramono, menegaskan bahwa ia akan fokus pada strategi case building atau membangun kasus secara menyeluruh dalam memberantas korupsi. Menurut Agus, operasi tangkap tangan (OTT) bukanlah tujuan utama, melainkan sebuah bonus dalam proses tersebut.

“Saya akan berkonsentrasi pada case building. Kalau ada OTT, itu bonus.
Saya tidak akan pernah merencanakan OTT,” ujar Agus dalam uji kelayakan dan kepatutan
di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/10/2024) malam.

OTT Hanya Dilakukan Saat Bukti Hampir Lengkap

Menurut Agus Joko Pramono, OTT baru layak dilakukan jika penyelidikan
sudah mendekati 80% bukti yang diperlukan. Jika dilakukan terlalu dini, OTT berpotensi
melemahkan proses case building yang sedang berjalan.

Agus menjelaskan, “Jika penyelidikan sudah mencapai 80% atau lebih, maka silakan lakukan OTT. Tapi kalau dilakukan di awal, hasilnya hanya menangkap pelaku berdasarkan nilai suap saja, tanpa membongkar akar permasalahan yang lebih besar.”

Keunggulan Case Building untuk Kasus Besar

Pendekatan case building dinilai lebih efektif dalam memanfaatkan sumber daya penyelidik
dan penyidik. Dengan fokus ini, KPK diharapkan mampu mengungkap kasus-kasus besar yang lebih kompleks dan memiliki dampak luas.

Agus Joko Pramono, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua BPK, menyoroti pentingnya
memanfaatkan laporan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan. Ia mengungkapkan bahwa BPK menghasilkan lebih dari seribu laporan audit per tahun, yang semuanya mengandung potensi temuan pelanggaran hukum.

Fokus pada Laporan BPK untuk Mengoptimalkan Hasil

“BPK setahun menerbitkan 1.162 laporan, yang di dalamnya terdapat gejala atau indikasi masalah. Saya rasa, jika 116 penyidik dan penyelidik KPK berkonsentrasi pada kasus besar dari laporan itu, hasilnya akan lebih optimal,” pungkas Agus Joko Pramono.

© 2024 Investor.id. Artikel tentang Agus Joko Pramono, calon pimpinan KPK dan
Wakil Ketua BPK, ini disusun untuk memberikan wawasan lebih luas terkait strategi
pemberantasan korupsi di Indonesia.
https://investor.id/national/380763/capim-kpk-agus-joko-pramono-pilih-fokus-case-building-daripada-ott

Editor: Maswin ([email protected])

 

Source link

Semua Berita

Agus Joko Pramono: Klarifikasi Isu Transaksi Rp115 Miliar

Agus Joko Pramono: Klarifikasi Isu Transaksi Rp115 Miliar Jakarta, KompasTV – Klarifikasi Agus Joko Pramono Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Jamil, mengangkat isu tentang transaksi mencurigakan senilai Rp115 miliar dalam sesi tanya jawab dengan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),...

Konservasi Inovatif Yayasan Paseban: Solusi Modernisasi ala Dosen SIL

Peran Penting Hutan dalam Ekosistem Hutan merupakan salah satu ekosistem yang paling rentan terhadap eksploitasi di era modernisasi. Di berbagai wilayah, termasuk Indonesia, kebutuhan ekonomi masyarakat sering kali bertabrakan dengan upaya pelestarian, yang mengubah hutan dari kawasan yang dilindungi menjadi...

Rachmat Pambudy Dapat Pujian Akademisi atas Pemaparan Indikator Pembangunan

Pemaparan Menteri PPN/Bappenas di Rapat Kerja Komisi XI DPR RI JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, memaparkan capaian pembangunan nasional dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (12/11/2024). Paparan ini menarik perhatian publik karena memberikan gambaran...

Kategori Berita