Pada Rabu, 25 Desember 2024, Chairman Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, mengumumkan investasi sebesar 55 miliar baht atau sekitar Rp24,6 triliun di Thailand untuk mengembangkan produksi kendaraan hybrid. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Toyota dalam menyesuaikan jalur produksinya guna mendukung pembuatan mesin pembakaran internal dan motor listrik baterai untuk kendaraan hybrid. Menteri Industri Thailand, Akanat Promphan, menyatakan bahwa investasi tersebut tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, dan pengembangan tenaga kerja.
Pernyataan tersebut menyusul pertemuan antara Toyoda dan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, minggu sebelumnya. Perdana Menteri Thailand menyatakan kesiapannya untuk menyelaraskan kebijakan negara dengan kebutuhan industri otomotif, dengan tujuan menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan. Indonesia, yang juga mengembangkan sektor kendaraan elektrifikasi, dapat belajar dari strategi Thailand dalam mendukung investasi otomotif. Dukungan aktif pemerintah Thailand terhadap produsen otomotif, melalui insentif kebijakan dan kepastian investasi, menjadi daya tarik utama bagi Toyota.
Indonesia memiliki peluang yang sama untuk menarik investasi serupa, selama pemerintah mampu menciptakan regulasi yang kondusif dan mendukung kelangsungan industri otomotif. Kedua negara tersebut menunjukkan komitmen untuk mendukung investasi produsen Jepang, namun kini Indonesia juga memiliki kesempatan untuk mengikuti jejak Thailand dalam menarik investasi otomotif yang signifikan.