Pada hari Selasa, 21 Januari 2025, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau dikenal sebagai Gus Yahya, mengomentari kasus 40 siswa di SDN Dukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Gus Yahya menilai bahwa jumlah 40 siswa yang keracunan tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan target Badan Gizi Nasional (BGN) yang memberikan Makan Bergizi Gratis kepada ratusan ribu anak. Menurut Gus Yahya, insiden tersebut telah dikoreksi dan angka 40 siswa keracunan terlihat kecil jika dibandingkan dengan capaian BGN yang mencapai 800 ribu anak per hari. Gus Yahya juga mencatat pernyataan dari Dadan Hindayana, Kepala BGN, yang menyatakan bahwa BGN melakukan penyajian Makan Bergizi Gratis secara profesional kepada anak-anak Indonesia.
Gus Yahya menyambut baik pernyataan Dadan Hindayana mengenai penyajian Makan Bergizi Gratis. Dia yakin bahwa metode yang digunakan BGN sangat dapat diandalkan untuk menjamin kualitas produk dan manfaat yang diterima. Sebelumnya, Dadan Hindayana juga telah menjelaskan bahwa kasus keracunan pada 40 siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, disebabkan oleh kesalahan teknis dan bukan karena kesengajaan. Meskipun sempat muncul dugaan pelanggaran SOP, Dadan Hindayana menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran SOP yang dilakukan dalam pemberian Makan Bergizi Gratis di sekolah tersebut. Kejadian tersebut dianggap sebagai kesalahan teknis yang telah diselesaikan dengan baik.
Meskipun insiden keracunan tersebut terjadi, Gus Yahya dan Dadan Hindayana meyakini bahwa penyediaan Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak Indonesia tetap merupakan langkah yang penting untuk meningkatkan gizi dan kesehatan generasi muda di tanah air. Demikianlah pernyataan Gus Yahya dalam menanggapi kasus keracunan yang terjadi di SDN Dukuh 03 Sukoharjo.