Pada Senin, 27 Januari 2025, Honda dan Nissan telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjajaki kemungkinan merger yang mengarah pada pembentukan perusahaan induk baru. Mitsubishi juga dikabarkan terlibat dalam proses ini meskipun tidak disebutkan secara resmi dalam rilis pers bersama. Dokumen terpisah mengungkap adanya Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh ketiga merek Jepang tersebut.
Menurut laporan dari laman Motor1, Mitsubishi menyatakan niatnya untuk mengeksplorasi kemungkinan keterlibatan dan pembagian sinergi terkait merger antara Honda dan Nissan. Namun, berdasarkan informasi dari Automotive News yang mengutip Yomiuri, Mitsubishi akhirnya memutuskan untuk mundur dari rencana merger dengan Honda dan Nissan.
Meskipun demikian, Mitsubishi sendiri belum mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut, hanya menyatakan bahwa mereka masih sedang mengevaluasi opsi yang ada. Nissan, yang merupakan pemegang saham terbesar di Mitsubishi dengan kepemilikan sebesar 24%, juga memiliki hubungan dengan Renault yang memiliki 15% saham di Nissan.
Kabar mengenai keputusan Mitsubishi terkait merger Honda-Nissan diperkirakan akan diumumkan pada 3 Februari mendatang bersamaan dengan presentasi pendapatan kuartal ketiga fiskal Mitsubishi. Meskipun ada spekulasi mengenai kemungkinan pengambilalihan terselubung dari Honda terhadap Nissan dan Mitsubishi, Toyota sendiri telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak terlibat dalam pembicaraan merger. Akio Toyoda, Ketua Toyota, menyebut bahwa undang-undang anti-monopoli menjadi salah satu faktor yang menghalangi kemungkinan merger yang lebih besar lagi.