Dalam era digital saat ini, menjadi pelatih pembina Pramuka tidak lagi hanya tentang menguasai materi kepramukaan tradisional, tetapi juga tentang menjadi pembimbing yang relevan, inovatif, dan inspiratif. Kwarda Jawa Timur telah menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pelatih pembina Pramuka melalui penyelenggaraan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL) secara berturut-turut di beberapa tempat. Namun, sejauh mana para pelatih siap menghadapi peran yang semakin kompleks setelah menyelesaikan kursus masih menjadi pertanyaan yang relevan.
Peran seorang pelatih saat ini tidak hanya sebagai instruktur teknis, tetapi juga melibatkan fungsi sebagai narasumber, konsultan, dan fasilitator diskusi strategis. Pelatih juga harus tetap aktif di tingkat lokal, membimbing langsung Pembina di lapangan, dan memahami kebutuhan mereka. Penting bagi pelatih untuk terus belajar, berinovasi, dan dokumentasikan praktik-praktik terbaik guna menginspirasi pelatih lainnya. Hal ini membutuhkan komitmen untuk selalu adaptif terhadap kebutuhan zaman.
Selain itu, metode pengajaran pelatih harus beralih dari pendekatan pedagogis tradisional menjadi andragogi yang menekankan partisipasi aktif peserta dalam proses belajar. Pelatih perlu tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis seperti tali-temali, tetapi juga membimbing Pembina dalam memahami nilai-nilai kepramukaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Juga, pelatih harus peka terhadap kebutuhan pembina yang beragam agar pembelajaran tetap relevan dan inklusif.
Teknologi juga menjadi kebutuhan mendesak bagi pelatih Pramuka saat ini. Pelatih harus mampu memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan materi pelatihan secara menarik dan interaktif. Kemampuan menggunakan aplikasi desain, platform pembelajaran daring, dan alat presentasi digital menjadi hal yang penting dalam era digital ini. Selain teknologi, pelatih juga harus memahami perubahan sosial yang memengaruhi generasi muda saat ini, sehingga dapat menjalin hubungan yang efektif dengan Pembina yang mereka latih.
Sebagai agen perubahan, seorang pelatih Pramuka harus terus belajar, berinovasi, dan menciptakan perubahan yang positif. Kemampuan pelatih dalam menjawab perubahan dunia yang cepat akan membentuk masa depan generasi muda. Oleh karena itu, setiap pelatih dihadapkan pada pertanyaan apakah mereka siap menjadi agen perubahan di era digital ini, dan langkah apa yang akan mereka ambil untuk terus bergerak, belajar, dan berinovasi.