Pendaftar Rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) telah mencapai 8.000 orang. Polri menekankan pentingnya menjaga agar proses rekrutmen tidak dimanfaatkan oleh calo atau pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan penipuan. Menurut Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo, total pendaftar untuk rekrutmen anggota Polri, termasuk Tamtama, Bintara, dan Akpol, sebanyak 116.732 orang, dengan pendaftar terbanyak ada pada jalur Bintara. Dedi menegaskan bahwa jalur untuk masuk Akpol hanya melalui jalur reguler sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Proses rekrutmen ini bertujuan agar taruna Akpol yang diterima benar-benar mampu menjalani pendidikan dan pelatihan di Akpol dengan baik.
Selain itu, Dedi juga menekankan bahwa rekrutmen anggota Polri dilakukan secara transparan. Para calon taruna dapat melihat langsung capaian nilai tes baik diri mereka sendiri maupun calon taruna lainnya. Panitia rekrutmen akan menampilkan nilai-nilai tes secara real time di layar untuk keterbukaan. Proses rekrutmen ini telah mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (Betah) selama bertahun-tahun, sehingga proses seleksi menjadi lebih terbuka bagi calon taruna. Dedi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak percaya pada calo yang menjanjikan masuk Polri dengan imbalan uang, karena hal tersebut bisa berujung pada tindakan penipuan. Dengan demikian, Polri terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya persiapan matang, latihan serius, dan kemampuan diri sendiri sebagai kunci utama untuk lolos seleksi masuk Polri.