Meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek berpotensi menyebabkan banjir, menghambat aktivitas warga setempat. Meskipun demikian, beberapa pengendara memilih untuk menerobos banjir demi mencapai tujuan mereka. Padahal, perlu diingat bahwa ada batasan maksimal tinggi air yang bisa dilewati kendaraan, termasuk mobil, mengingat risiko kerusakan komponen akibat terendam banjir.
Menurut informasi dari Lifepal, sebuah perusahaan asuransi, terdapat 5 masalah umum yang dialami mobil saat menerobos banjir melampaui batas yang aman. Masalah tersebut meliputi kerusakan mesin akibat air masuk ke ruang bakar, kerusakan pada komponen elektrikal mobil, karat pada bodi mobil, kerusakan komponen ruang mesin dan kelistrikan, serta kerusakan pada interior mobil.
Penting untuk memperhatikan bahwa kontaminasi air dapat menyebabkan kerusakan serius pada mobil, terutama jika air yang terendam mengandung lumpur atau zat kimia berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan menyeluruh dan perawatan setelah mobil terkena banjir untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Komponen seperti bearing roda, rem, kopling, dan interior mobil harus dicek dengan teliti untuk memastikan kondisinya tetap baik.
Dengan memahami risiko dan kerusakan yang mungkin terjadi pada mobil saat terendam banjir, diharapkan para pengendara bisa lebih berhati-hati dan tidak melakukan aksi nekat yang dapat merugikan kendaraan mereka. Pemeriksaan rutin dan perawatan mobil secara berkala juga sangat diperlukan untuk menjaga kondisi mobil tetap prima dan menghindari kerugian finansial yang tidak perlu.