Rencana larangan penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal di sebagian besar negara Eropa, Kanada, dan beberapa negara bagian AS pada tahun 2035 merupakan langkah awal dalam mendekarbonisasi lalu lintas jalan. Menurut Socomec, pada tahun 2030 diperkirakan akan ada 350 juta kendaraan listrik di jalanan untuk mencapai target “Net Zero Emissions” pada tahun 2050, yang mencakup lebih dari 60% kendaraan yang terjual secara global. Untuk mendukung pertumbuhan ini, lebih dari 60 juta titik pengisian daya diperkirakan akan dipasang pada tahun 2030. Namun, dengan pertumbuhan yang cepat ini, kebutuhan energi untuk mengisi daya kendaraan listrik meningkat lebih cepat daripada ketersediaan energi di jaringan.
Permintaan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan daya pengisian saat jam sibuk, pembatasan jumlah pengisian pada jam sibuk, kenaikan tarif pengisian, dan bahkan pemadaman listrik. Untuk mengatasi tantangan ini, sistem penyimpanan energi yang dikombinasikan dengan produksi energi terbarukan lokal menjadi solusi utama. Sistem ini dapat mempertahankan kecepatan pengisian saat jam sibuk, menurunkan biaya instalasi dan operasional, serta menjamin kelancaran layanan saat terjadi gangguan jaringan.
Dalam rangka memperkuat kehadirannya di Asia, Socomec mengumumkan pembukaan kantor baru di Jakarta. Peresmian ini dipimpin oleh O’Niel Dissanayake, CEO-APAC Socomec. Dalam pernyataannya, O’Niel menyebutkan bahwa kantor baru ini merupakan investasi strategis untuk masa depan Indonesia, khususnya dalam menghadapi pertumbuhan infrastruktur digital yang pesat. Socomec berkomitmen untuk menyediakan solusi daya yang andal, inovatif, dan berkinerja tinggi.