PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) telah menggelar kegiatan “Bus Mercedes-Benz Lebaran Rescue 2025” untuk memastikan kelancaran kegiatan mudik bus Mercedes-Benz selama musim mudik Lebaran. Kegiatan ini berlangsung mulai dari 27 Maret hingga 7 April 2025 dan mencakup 13 titik strategis di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Langkah ini sejalan dengan upaya Kementerian Perhubungan RI dalam menyiapkan Rencana Operasi (Renops) Lebaran 2025 untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik.
Bus dan truk merupakan tulang punggung transportasi dan logistik yang memainkan peran penting dalam mendukung kelancaran arus mudik. Namun, tingginya intensitas perjalanan juga meningkatkan risiko gangguan teknis dan kecelakaan. Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri, selama mudik Lebaran 2024 tercatat 1.781 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan 447 kasus (32%) melibatkan kendaraan komersial.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, DCVI mendorong operator bus untuk melakukan servis menyeluruh sebelum puncak arus mudik dimulai. Pemeriksaan rem, ban, mesin, dan sistem kelistrikan menjadi langkah penting untuk memastikan kendaraan siap beroperasi tanpa kendala teknis. Bus Mercedes-Benz Lebaran Rescue 2025 hadir sebagai komitmen nyata DCVI dalam mendukung keselamatan transportasi di Indonesia dengan layanan di 13 lokasi strategis.
Selain memberikan layanan teknis, DCVI juga menyediakan berbagai fasilitas selama musim mudik Lebaran tahun ini, seperti bantuan teknis dan layanan purna jual 24 jam di 13 titik layanan, konsultasi teknis gratis, dan promo khusus pembelian suku cadang dalam program Lebaran Rescue 2025. Untuk mendukung program ini, DCVI juga memperluas cakupan layanan dengan hadirnya bengkel siaga dan titik servis di 13 lokasi strategis di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur DCVI, Naeem Hassim, menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah prioritas utama perusahaan. Dengan menyediakan layanan yang responsif dan andal, DCVI berkomitmen untuk membantu mengurangi risiko kendala teknis di perjalanan dan memberikan ketenangan bagi para pengemudi dan penumpang selama musim mudik Lebaran.