Meningkatnya jumlah pemudik yang mencapai lebih dari 146 juta orang untuk tahun ini, menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Terdapat lebih dari 30 juta orang yang memilih menggunakan mobil pribadi untuk mudik. Keputusan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti fleksibilitas dalam waktu keberangkatan dan kepulangan. Menggunakan mobil pribadi memungkinkan pengaturan jadwal perjalanan sesuai keinginan, termasuk waktu istirahat dan perpindahan tempat di kampung halaman. Selain itu, biaya yang dikeluarkan cenderung lebih terjangkau dibandingkan transportasi umum.
Namun, bagi mereka yang berencana untuk mudik dalam waktu tiga hari ke depan, perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak bingung di jalan. Korlantas Polri bersama Kemenhub dan pihak terkait telah mulai menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di ruas jalan tol tertentu. Rekayasa lalu lintas ini disesuaikan dengan kondisi jalan dan berlaku sebelum puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025.
Menurut informasi dari TMC Polda Metro Jaya, sistem one way atau jalan satu arah akan diberlakukan mulai Kamis, 27 Maret hingga Sabtu, 29 Maret 2025. Penerapan sistem ini bersifat situasional dan pengguna jalan diimbau untuk tetap patuh demi keselamatan. Selain itu, penutupan pintu masuk gerbang tol menuju arah Jakarta akan dilakukan untuk memperlancar arus mudik. Sistem one way juga akan diterapkan pada arus balik setelah Hari Raya Idul Fitri.
Masyarakat yang menggunakan jalan tol dari Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang perlu memperhatikan aturan tersebut. Untuk arus balik, sistem one way berlaku dari Semarang menuju Jakarta. Dengan demikian, kendaraan dari Jakarta akan sementara ditutup aksesnya menuju Jawa.
Dengan adanya aturan ini, diharapkan pengguna jalan dapat mempersiapkan perjalanan mudiknya dengan baik agar terhindar dari kebingungan dan mendukung kelancaran arus mudik lebaran tahun ini.