Pemerintahan Trump telah mengumumkan tarif “Liberation Day” setelah sebelumnya menetapkan pajak impor 25 persen untuk mobil dan suku cadang dari luar negeri. Artinya, mobil-mobil yang dianggap paling “Amerika” saat ini adalah yang komponennya berasal dari AS dan Kanada. Sejak 2 April, tarif 25 persen akan dikenakan pada semua mobil impor ke AS. Gedung Putih juga telah mengonfirmasi bahwa suku cadang mobil seperti mesin dan transmisi akan dikenakan tarif yang sama, bahkan jika suku cadang tersebut digunakan untuk kendaraan yang dirakit di AS setelah 3 Mei. Hal ini tentu membuat pabrikan otomotif khawatir karena rantai produksi global menghadapi ketidakpastian besar.
Selain itu, kebijakan Trump juga mencakup serangkaian “tarif timbal balik” pada impor global, dengan besaran tarif bervariasi tergantung pada negara asalnya. Namun, masih belum jelas apakah tarif-tarif ini akan dikenakan secara akumulatif. Pada sisi positif, mobil impor dalam skema United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA) mendapatkan keringanan sementara, namun belum jelas sampai kapan aturan ini akan bertahan.
Dalam hal mobil yang paling “Amerika”, Tesla tercatat menjadi produsen mobil dengan kandungan lokal tertinggi, mengalahkan Ford atau General Motors. Tesla Model 3 Performance, Model Y Long Range, dan Model Y standar merupakan beberapa contoh mobil Tesla dengan kandungan lokal yang tinggi. Namun, Tesla masih bergantung pada beberapa komponen dari Tiongkok, terutama pada motor dan baterai. Dengan ancaman tarif baru, Tesla dan pabrikan mobil lainnya masih akan menghadapi tantangan dalam menjaga ketersediaan dan harga kendaraan mereka di pasar.