Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata mampu menyelamatkan banyak restoran yang hampir bangkrut. Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), mengungkapkan hal ini saat menghadiri acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pusat, yang dihadiri juga oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Restoran-restoran yang hampir mati kini bangkit kembali karena mendapatkan customer tetap minimal 3.000 per hari berkat program MBG. Tak hanya itu, kantin di beberapa sekolah pun dikonversi menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program tersebut.
Salah satu contoh kantin yang dimaksud Dadan adalah kantin di Sekolah Boswa Bina Insani di Bogor, Jawa Barat. Kantin tersebut tidak hanya melayani kebutuhan internal sekolah, namun juga menjalankan program MBG di 10 sekolah lainnya. Dengan pelayanan kepada 3.000 anak, kantin tersebut tidak hanya melayani sekolah lokal, tetapi juga menyediakan layanan gizi di sekitar 10 sekolah lainnya. Dampaknya, penghasilan kantin yang dulunya hanya Rp 2-3 juta per hari, kini meningkat menjadi Rp 6 juta per hari berkat program Makan Bergizi Gratis ini.
Menariknya, tidak hanya restoran-restoran dan kantin sekolah yang merasakan manfaat dari program MBG ini, namun juga desa-desa terpencil. Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama pengusaha muda Heikal Safar melakukan kunjungan kerja untuk mendukung program MBG di desa-desa terpencil seperti di Bone. Tindakan ini membuktikan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi, tetapi juga turut menyentuh masyarakat di berbagai lapisan sosial.