Sunday, April 27, 2025

Korsel Mulai Uji Coba...

Korea Selatan telah memulai proyek riset selama delapan bulan untuk mengkaji potensi konversi...

Bimbingan Manasik Haji Kabupaten...

Pada hari Sabtu (26/04/2025), Bupati Indragiri Hilir secara resmi membuka bimbingan manasik haji...

Alex Marquez Depak Sang...

Pada hari Senin, 28 April 2025, Alex Marquez berhasil memenangkan balapan MotoGP Spanyol...

Harga Kelapa di Bengkalis:...

Harga jual kelapa di pulau Bengkalis telah tinggi dalam tiga bulan terakhir. Pedagang...
HomeBeritaPelaku Pemerkosa Familial...

Pelaku Pemerkosa Familial dengan Modus Bius: Analisis Psikiater

Kasus pemerkosaan yang mengguncang publik terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Seorang Dokter berinisial PAP (31) yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), pelaku pemerkosaan terhadap keluarga pasien, memiliki kelainan seksual atau fetish terhadap orang yang tidak sadarkan diri. Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan, menyatakan bahwa dari pemeriksaan beberapa hari ini, terungkap bahwa pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual. Psikolog juga mengonfirmasi bahwa pelaku memiliki kelainan perilaku seksual, khususnya fetish seksual terhadap orang pingsan. Psikiater dokter Zulvia Oktanida Syarif menjelaskan bahwa kekerasan seksual bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh tenaga medis. Ia juga menekankan pentingnya tidak melihat siapa pelaku berdasarkan jabatan atau profesi, namun tindakan kekerasan seksual harus ditindak secara hukum dan etik kedokteran. Zulvia juga menyoroti kondisi dunia kedokteran yang belakangan kerap disoroti karena berbagai kasus, mulai dari bullying hingga kekerasan seksual, dan menegaskan bahwa seleksi masuk pendidikan dokter spesialis yang ketat tidak selalu bisa mendeteksi gangguan mental pada seseorang. Tragedi pemerkosaan ini di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terjadi ketika korban sedang menemani ayahnya yang tengah kritis. Pelaku menggunakan modus bius dengan menyuntikkan cairan bius melalui selang infus hingga korban tidak sadarkan diri. Hasil penyelidikan juga menemukan sisa sperma dan alat kontrasepsi di tubuh korban, yang akan diuji lewat tes DNA sebagai bukti hukum. Pelaku akhirnya berhasil ditangkap pada 23 Maret 2025 di sebuah apartemen di Kota Bandung.

Source link

Semua Berita

Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Indragiri Hilir 2025: Panduan Lengkap & Terpercaya

Pada hari Sabtu (26/04/2025), Bupati Indragiri Hilir secara resmi membuka bimbingan manasik haji tingkat Kabupaten Indragiri Hilir untuk musim haji Tahun 1446 H / 2025 M. Acara ini berlangsung di Masjid Agung Al-Huda Tembilahan dan dihadiri oleh sejumlah pejabat...

Harga Kelapa di Bengkalis: Capai Rp12 Ribu/Kg

Harga jual kelapa di pulau Bengkalis telah tinggi dalam tiga bulan terakhir. Pedagang dan pengumpul kelapa kini memerlukan waktu dua hari untuk mendapatkan pasokan kelapa. Harga kelapa dijual per kilogram dengan harga Rp12 ribu per kg, sedangkan harga santan...

Halal Bi Halal Warga IKTD Duri bersama Bupati Bengkalis & Tanah Datar

Pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD Duri) menggelar acara Halal Bi Halal di Gedung Yayasan Bunda Karya IKTD Duri, wilayah Duri Sekitarnya. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Bengkalis...

Kategori Berita