UNICEF: Rumah Sakit Anak di Gaza Kekurangan Alat Medis Penting
Organisasi Internasional Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan kondisi rumah sakit anak di Jalur Gaza yang sangat memprihatinkan. Kondisi ini terjadi di tengah serangan Israel yang sudah berlangsung selama 19 bulan di wilayah tersebut. Melalui unggahan di akun resmi UNICEF, kelangsungan hidup anak-anak di Gaza sangat tergantung pada tercapainya gencatan senjata dan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung. Rumah sakit di Gaza yang merawat bayi baru lahir dan anak-anak dilaporkan tidak memiliki peralatan medis yang memadai, beroperasi dalam situasi yang sangat menantang, dan membutuhkan akses bantuan kemanusiaan yang segera dibuka kembali.
Pernyataan UNICEF ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga mengungkapkan bahwa kondisi di Gaza semakin memburuk, dengan pengepungan Israel yang telah menghancurkan infrastruktur penting, memaksa warga mengungsi, dan melumpuhkan layanan kesehatan yang tersisa. Sejak 18 Maret 2025, lebih dari 420.000 orang di Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel. Aksi dukungan untuk Palestina bebas dari genosida juga dilakukan di Tangerang, dimana ribuan warga padati Taman Elektrik untuk mendukung Palestina.