Saturday, May 24, 2025
spot_img

Terungkapnya Perselingkuhan Vernie di...

Di sebuah kota besar, cerita mengenai Biru dan Noah menjadi pusat perhatian. Biru...

Strategi Profesional dan Keadilan...

Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan, ikut serta dalam penutupan pelatihan Tim RAGA (Reaksi...

Sinopsis Drama Mencintaimu Sekali...

Emil meninggalkan rumah setelah mengetahui rahasia antara Kartika dan Aditya. Ketika ia mengonfrontasi...

Detonator Diduga Biang Kerok...

TNI Angkatan Darat (AD) memberikan tanggapan terkait temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia...
HomeOpiniAjang Debat: Gengsi...

Ajang Debat: Gengsi dan Tekanan Sosial

Model United Nations (MUN) telah mengalami pergeseran makna yang signifikan dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif dan visual. Awalnya hanya sebagai simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengasah kemampuan diplomasi dan berpikir kritis, MUN kini menjadi simbol prestise dan ajang pembuktian diri bagi pelajar yang bercita-cita masuk universitas top dunia. Banyak siswa merasa perlu mengikuti MUN bukan hanya karena tertarik dengan isu global, tetapi karena memunculkan rasa FOMO (Fear of Missing Out) jika tidak ikut. Fenomena ini bisa dipahami lebih dalam melalui teori perilaku konsumen dari Michael R. Solomon, yang menyoroti pengaruh sosial, simbolisme, dan identitas dari sebuah konsumsi.

Dalam konteks MUN, nilai simbolik sangat kuat. Anak-anak muda mengasosiasikan partisipasi dalam MUN dengan cerdas, pemahaman isu global, kepemimpinan, dan kesempatan masuk universitas internasional. Banyak pelajar ikut MUN bukan karena suka debat atau diplomasi, tetapi karena faktor sosial seperti melihat teman-teman mereka berprestasi atau ingin mendapat pengakuan sosial. Pengaruh kelompok referensi juga turut memengaruhi pilihan konsumsi seseorang. Keberadaan tekanan sosial membuat beberapa pelajar ikut MUN demi status sosial atau karena tren, bukan karena minat sejati.

Selain aspek simbolik, Solomon juga menyoroti pentingnya kesadaran dalam mengambil keputusan konsumsi. Aktivitas seperti MUN dapat memberikan nilai positif dan memperkaya portofolio, namun motivasi di baliknya perlu dipertanyakan. Harus ada kesadaran bahwa keputusan konsumsi seharusnya didasari oleh pemahaman akan kebutuhan diri, bukan hanya tekanan sosial atau pencapaian semata. Bagi yang benar-benar tertarik dengan diplomasi internasional dan isu global, MUN bisa menjadi pengalaman bermanfaat. Namun, jika hanya ikut karena alasan sosial, maka kegiatan tersebut mungkin kehilangan makna.

MUN boleh bergengsi, namun bukanlah standar tunggal dalam mengukur prestasi siswa. Dunia pendidikan seharusnya memberikan ruang luas untuk berbagai ekspresi dan kontribusi. Ada banyak cara untuk menunjukkan kualitas diri tanpa harus melalui MUN. Sebelum ikut MUN demi performa di personal statement atau untuk memenuhi harapan orang lain, penting untuk merenungkan apa yang sesungguhnya diinginkan. Validasi terbaik bukanlah dari luar, tetapi dari rasa bangga karena konsisten dengan nilai dan minat pribadi. Oleh karena itu, pertimbangkan dengan baik alasan di balik partisipasi dalam MUN sebelum mengikutinya. Masih banyak cara untuk mencapai kesuksesan akademik tanpa harus terjebak dalam tekanan sosial dan ekspektasi eksternal.

Source link

Semua Berita

Keberlanjutan Industri Televisi di Indonesia di Era Multiplatform

Industri televisi di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar di tengah era media multiplatform. Kemunculan media berbasis digital telah mengubah secara mendasar lanskap media dan model bisnis penyiaran. Ini tidak hanya berdampak pada pola konsumsi masyarakat, tetapi juga memengaruhi pendapatan...

Nakba dan Skat: Kemanusiaan Palestina dalam Sorotan

Konflik Israel-Palestina, yang dinilai para pakar sebagai konflik terpanjang dalam sejarah peradaban dunia, merupakan operasi pendudukan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina. Hal ini disampaikan oleh Omer Bartov, seorang Profesor Studi Holocaust dan Genosida di Universitas Brown, yang menyebut konflik...

Media dalam Politik dan Ekonomi: Analisis Mosco

Memahami media tidak hanya sebatas isi dan konteks informasi yang disampaikan kepada publik, namun juga melibatkan unsur ekonomi dan politik. Vincent Mosco, seorang pakar komunikasi yang dikenal dengan pendekatannya dalam ekonomi politik media, mengajak kita untuk melihat media secara...

Kategori Berita