Home Politik Polemik Mutasi Putra Try Sutrisno: Reaksi Jokowi yang Mengejutkan

Polemik Mutasi Putra Try Sutrisno: Reaksi Jokowi yang Mengejutkan

Putra dari Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno yaitu Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo, baru-baru ini mengalami mutasi oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. Kunto sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I selama empat bulan sebelum kemudian dipindahkan ke posisi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Keputusan rotasi dan mutasi di TNI diatur dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 yang dikeluarkan pada tanggal 29 April 2025. Pengganti dari Kunto adalah Laksamana Muda Hersan, yang sebelumnya pernah menjadi ajudan dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Menanggapi spekulasi yang berkembang terkait motif politik di balik mutasi Kunto dan ratusan perwira TNI lainnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari sistem pembinaan karier di lingkungan TNI. Kristomei memberikan penekanan bahwa mutasi ini merupakan respons terhadap kebutuhan organisasi untuk menjawab tugas yang berkembang seiring waktu.

Meskipun ada dugaan bahwa mutasi Kunto terkait dengan aktivitas politis dari Try Sutrisno yang mendukung wacana pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka, sebagian pihak beranggapan bahwa hal ini merupakan serangan balik dari kubu Gibran atau Jokowi. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa mutasi tersebut masih tergolong sebagai hal yang normal. Menurut Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan dari Universitas Padjadjaran, Muradi, mutasi Kunto mungkin hanya sebagai langkah sementara dan masih dalam koridor kebijakan rotasi jabatan di TNI. Meskipun demikian, tidak bisa diabaikan kemungkinan hubungan antara mutasi Kunto dengan dinamika politik yang terjadi.

Dalam konteks politik yang tengah berkembang, mutasi Kunto Arief Wibowo tetap menjadi perhatian publik karena implikasinya yang tidak hanya berkaitan dengan karier militer, namun juga dapat tersentuh oleh dinamika politik nasional yang sedang berlangsung.

Source link

Exit mobile version