Kecelakaan bus akibat rem blong kembali terjadi di Indonesia, kali ini menimpa bus milik perusahaan Antar Lintas Sumatera (ALS) yang terguling di Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Bus tersebut bernomor polisi B 7512 FGA dan sedang dalam perjalanan dari Bukittinggi menuju Kota Padang. Kecelakaan diduga terjadi akibat rem blong, menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan 22 lainnya dirawat di fasilitas kesehatan terdekat.
Maraknya kasus kecelakaan dengan penyebab rem blong membuat masyarakat khawatir, khususnya di wilayah dengan jalan menurun dan curam. Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, menegaskan bahwa “rem blong” tidak selalu berarti rem benar-benar tidak berfungsi, bisa juga karena brake fading akibat penggunaan rem yang berlebihan. Lesani menekankan peran pengemudi dalam mencegah kecelakaan dan menyesuaikan penggunaan rem dengan kondisi jalan.
Kecelakaan bus ALS di Padang Panjang menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan kecelakaan transportasi di Indonesia. Kesadaran pengemudi dalam menggunakan rem sesuai dengan kondisi jalan menjadi kunci utama untuk mencegah kasus “rem blong” yang dapat mengakibatkan korban jiwa. Selain itu, perlunya pengawasan yang ketat terhadap kondisi armada bus dan regulasi yang lebih ketat agar keamanan dan keselamatan penumpang dapat terjamin.