Kapolres AKBP Farouk Oktora menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi aksi premanisme di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Hal ini disampaikannya dalam rangka pelaksanaan Patroli, Sabtu malam (17/5). Personel Polres Indragiri Hilir yang tergabung dalam Tim Patroli Anti Geng dan Anarkisme (RAGA) melaksanakan Patroli Bluelight dengan tujuan menyasar premanisme dan kejahatan jalanan. Menurut Kapolres, pihaknya hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Polri mengacu pada pasal 14 UU Polri nomor 2 tahun 2002 yang bertujuan untuk harkamtibmas dan perlindungan pengayoman serta pelayanan masyarakat.
Kegiatan Patroli ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan efek deterence kepada para pelaku kejahatan. Kapolres Inhil juga menjelaskan bahwa tugas Polri dalam menjaga Kamtibmas memiliki nilai universal yang berlaku di seluruh dunia. Polri akan selalu bersama masyarakat Riau, khususnya Kabupaten Inhil, untuk menjaga kenyamanan dan keamanan agar masyarakat dapat hidup dengan aman dan damai.
Premanisme bukan hanya terkait dengan tindakan kriminal jalanan, tetapi juga mencakup aksi kekerasan, intimidasi, pemerasan, dan bentuk ancaman meresahkan lainnya yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan iklim investasi. Oleh karena itu, polisi tidak boleh lengah dan harus melakukan tindakan preemtif dan preventif untuk menekan berbagai bentuk gangguan Kamtibmas, terutama yang terkait dengan premanisme.
Sasaran Patroli meliputi kawasan publik seperti pasar, taman kota, lokasi hiburan, tempat keramaian, serta tempat-tempat di mana anak muda biasanya berkumpul. Kapolres juga mengingatkan seluruh personel untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, mematuhi SOP, dan menghindari pelanggaran, terutama bagi anggota yang membawa senjata api. Pengawasan dari Perwira Pengawas juga harus optimal untuk memastikan pelaporan kegiatan yang dilakukan secara berjenjang. Semua ini adalah upaya nyata Polri dalam menciptakan wilayah yang aman, tertib, dan bebas dari aksi premanisme.