Pentingnya Penerapan Standar Mutu Tinggi dalam Pendidikan Tinggi Ma’had Aly
Pada tanggal 9 Juni 2025, Majelis Masyayikh menegaskan pentingnya menerapkan standar mutu tinggi dalam pengembangan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren, yaitu Pascasarjana (Marhalah Tsaniyah) dan Doktoral (Marhalah Tsalitsah). Forum Halaqah Review Draf 1 Standar Mutu Marhalah Tsaniyah dan Tsalisah telah diselenggarakan di Tangerang pada tanggal 2-5 Juni oleh Kementerian Agama RI. Tujuan dari forum ini adalah untuk mengulas standar mutu yang sedang disusun dan akan menjadi acuan dalam penjaminan mutu, baik internal maupun eksternal. Peserta forum mencakup Kementerian Agama, Majelis Masyayikh, pengasuh pesantren, serta akademisi dan praktisi pendidikan pesantren.
Forum diharapkan bisa menghasilkan dokumen acuan yang tidak hanya teknis, tetapi juga visioner dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Ma’had Aly. Evaluasi keterbacaan dan relevansi standar, serta penilaian pendekatan berbasis kepatuhan dan kinerja, menjadi bagian dari kegiatan ini. Ketua Majelis Masyayikh, KH. Abdul Ghaffar Rozin, menekankan pentingnya menghindari pendekatan instan dalam penyusunan standar mutu M2 dan M3. Ia menganjurkan pengadopsian benchmarking dengan lembaga keulamaan internasional untuk menciptakan lembaga reproduksi ulama yang ideal.
Selain itu, forum ini juga membahas tata gradasi antarjenjang secara sistematis, memastikan perbedaan karakteristik akademik antara Marhalah Tsaniyah (M2) dan Marhalah Tsalitsah (M3). Diharapkan hal ini bisa meningkatkan posisi Ma’had Aly di tingkat nasional dan internasional, termasuk mendapatkan dukungan riset dari LPDP. Mahrus, Kasubdit Pendidikan Ma’had Aly, menyatakan bahwa standar yang disusun akan memberikan dampak luas pada pesantren sebagai institusi riset yang unggul dan khas dalam tradisi Islam.
Dengan demikian, pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam pendidikan tinggi Ma’had Aly tidak hanya sebagai proses teknis, tetapi juga sebagai upaya mendidik insan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan umat secara holistik. Gus Rozin dan KH. Muhyiddin Khotib berharap forum ini dapat menjadi langkah penting dalam membangun lembaga reproduksi ulama yang berkualitas dan terdepan dalam tradisi keulamaan Islam.