Komunisme dan sosialisme adalah dua sistem ideologi yang sering disamakan karena fokusnya pada kepemilikan bersama dan pemerataan kesejahteraan. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam struktur pemerintahan, kepemilikan aset, dan kebebasan individu. Komunisme menolak kepemilikan pribadi atas alat produksi dengan tujuan menciptakan masyarakat tanpa kelas, sementara sosialisme memungkinkan kepemilikan pribadi dalam batas tertentu dan sering diterapkan dalam sistem demokrasi multi-partai.
Komunisme pertama kali diterapkan secara nyata dalam Revolusi Rusia tahun 1917 yang melahirkan Uni Soviet, sementara sosialisme lebih memungkinkan dalam jaminan sosial seperti pendidikan gratis dan layanan kesehatan untuk rakyatnya. Perbedaan utama antara keduanya juga terlihat dalam kepemilikan aset, struktur pemerintahan, distribusi kekayaan, dan kebebasan individu.
Beberapa negara yang masih menganut komunisme include China, Cuba, Vietnam, Laos, dan Korea Utara, dengan struktur pemerintahan yang sangat terpusat dan kontrol yang ketat oleh partai komunis. Sementara negara sosialis seperti India, Sri Lanka, Portugal, Tanzania, dan Guinea-Bissau, lebih fleksibel dalam menerapkan ideologi sosialis dalam sistem pemerintahan dan ekonomi mereka.
Meskipun komunisme dan sosialisme memiliki persamaan dalam perjuangan kesetaraan, perbedaan mendasar dalam kontrol negara dan kebebasan individu membuat sosialisme masih relevan dan berkembang di banyak negara, sedangkan komunisme cenderung hanya bertahan di sejumlah negara. Artinya, perbedaan antara komunisme dan sosialisme tidak hanya terletak pada aspek kepemilikan, struktur pemerintahan, distribusi kekayaan, dan kebebasan individu, tetapi juga dalam relevansinya dalam konteks kekinian.