Malam ini menjadi momen langka dengan terjadinya gerhana bulan total, atau yang sering disebut blood moon, di seluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya itu, gerhana bulan total kali ini bisa diamati dengan mata telanjang, tanpa perlu teleskop, serta beberapa ponsel juga dapat menangkap momen langka ini dengan jelas. Fenomena ini disambut antusias oleh masyarakat, dimana Professor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan secara detail mekanisme terjadinya gerhana bulan total. Warna merah darah pada bulan terjadi karena cahaya matahari yang dibiaskan atmosfer bumi mengenai permukaan bulan. Menariknya, gerhana bulan total malam ini dapat disaksikan mulai pukul 23.27 WIB hingga 02.56 WIB dini hari. Selain menjadi momen indah untuk dinikmati, gerhana bulan total juga dijadikan sebagai waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, dengan lima amalan sunnah yang disarankan untuk dilakukan selama gerhana bulan. Sehingga, selain menikmati keindahan alam semesta, momen ini juga menjadi pengingat akan kebesaran Tuhan. Sambutan antusias dari masyarakat Indonesia semakin menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan kesempatan langka ini sebaik mungkin.