Sabtu, 25 November 2023 – 23:32 WIB
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak banyak bicara ketika ditanya soal Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej yang jadi tersangka dalam dugaan kasus gratifikasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan jangan menanyakan soal kasus Eddy Hiariej kepadanya, tapi tanyakan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani perkara tersebut. “Ditanyakan ke KPK, bukan ke saya,” ujar Jokowi kepada wartawan, Sabtu, 25 November 2023.
Untuk diketahui, status tersangka Wamenkumham Eddy Hiariej diungkap pertama kali oleh Wakil ketua KPK Alexander Marwata pada Kamis, 9 November 2023. Marwata mengatakan bahwa Eddy Hiariej telah dinyatakan menjadi tersangka dalam dugaan kasus gratifikasi. Penetapan tersangka Eddy itu didasari lewat surat penyidikan KPK.
“Kemudian, pada penetapan tersangka Wamenkumham, benar,” ujar Alex kepada wartawan, Kamis, 9 November 2023. Alex menuturkan kalau surat penyidikan itu sudah ditandatangani sejak dua minggu lalu. Kata dia, ada empat orang tersangka yang mana tiga diantaranya sebagai orang yang menyuap dan satu orang menerima.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Santoso telah melaporkan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej ke KPK terkait dengan adanya dugaan korupsi. Laporan tersebut dilayangkan Sugeng pada Selasa, 14 Maret 2023 ke gedung merah putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selanjutnya, kata Sugeng, uang itu diduga diberikan kepada Eddy terkait dengan konsultasi hukum dan permintaan pengesahan status badan hukum. Pemberian uang dilakukan sepanjang April sampai Oktober 2022.
Kemudian, Sugeng juga turut membawa sejumlah bukti termasuk bukti transfer dalam laporan yang dilayangkannya. Selain itu juga ada bukti elektronik yang turut disampaikan kepada KPK.