Home Politik Airin di Pilgub Banten, dikepung oleh koalisi gemuk – Bagaimana nasibnya?

Airin di Pilgub Banten, dikepung oleh koalisi gemuk – Bagaimana nasibnya?

Diinisiasi oleh Gerindra, koalisi partai besar mulai terbentuk menjelang Pemilihan Gubernur Banten 2024. Koalisi yang resmi bernama Koalisi Banten Maju (KBM) tersebut telah sepakat untuk mencalonkan Ketua DPRD Banten Andra Soni dan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Dimyati Natakusumah sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Selain Gerindra dan PKS, KBM juga terdiri dari NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hanya Golkar, Demokrat, dan PDI-Perjuangan yang belum bergabung ke dalam koalisi tersebut.

Ketua DPD NasDem, Wahidin Halim, optimis bahwa pasangan Andra-Dimyati akan mudah menang di Pemilihan Gubernur Banten. Ia menyatakan bahwa pasangan ini memiliki basis massa yang kuat di seluruh wilayah Banten. Namun, ia juga menekankan pentingnya agar partai-partai dalam koalisi tersebut segera bergerak.

Pasangan Andra-Dimyati akan bersaing dengan Airin Rachmi Diany yang telah resmi ditunjuk oleh Golkar untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Banten. Meskipun elektabilitas Airin tertinggi menurut survei beberapa lembaga, hingga saat ini ia belum memiliki calon wakil.

Dengan memiliki 14 kursi di DPRD Banten setelah Pemilu 2024, Golkar tidak dapat mencalonkan Airin sendirian. Golkar harus berkoalisi dengan PDI-P yang juga memiliki 14 kursi, atau dengan Demokrat yang memiliki 11 kursi di DPRD Banten.

Dosen ilmu politik dari Universitas Pamulang, Yusak Farchan, menilai bahwa Golkar terlambat dalam mengonsolidasikan kekuatan politiknya di Banten dibandingkan dengan Gerindra. Menurutnya, Golkar terlalu yakin bahwa partai-partai lain akan mendukung Airin karena elektabilitasnya yang tinggi.

Dalam situasi terburuk, menurut Yusak, Airin mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Banten. PDI-P, misalnya, dapat memilih untuk berkoalisi dengan Demokrat dan mencalonkan pasangan Rano Karno-Arif Wismansyah sebagai kandidat.

Yusak menilai bahwa pertarungan antara pasangan Andra-Dimyati dengan Airin dan pendampingnya akan menjadi seru. Andra-Dimyati kuat di Tangerang Raya dan Serang Raya yang memiliki populasi besar, namun Airin masih unggul dalam hal elektabilitas.

Analisis politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Ahmad Chumaedy, menyatakan bahwa Airin masih merupakan kandidat yang unggul dalam hal elektabilitas. Ia berpendapat bahwa elektabilitas Airin justru semakin kuat karena ia ditinggalkan oleh koalisi besar yang dibentuk oleh Gerindra.

Golkar harus mempersiapkan koalisi yang kuat untuk memastikan dukungan publik bagi Airin. Program-program yang konkret juga harus disajikan untuk menarik pemilih yang bingung. Golkar kemungkinan akan berkoalisi dengan PDI-P, dengan Ade Sumardi direkomendasikan sebagai cawagub.

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, menyatakan bahwa partainya masih melakukan perhitungan untuk memastikan kemenangan Airin sebagai Gubernur Banten. Rencana untuk bekerja sama dengan PDI-P juga terus dimatangkan untuk menghadapi koalisi besar yang dibentuk Gerindra-PKS.

Source link

Exit mobile version