Home Berita Polusi Udara Jakarta tahun 2023 semakin parah, merambah ke panggung calon presiden

Polusi Udara Jakarta tahun 2023 semakin parah, merambah ke panggung calon presiden

Polusi Udara di Jakarta Semakin Memprihatinkan

Polusi udara di Kota Jakarta semakin memprihatinkan. Pencemaran udara telah merenggut hak ekologis warga Jakarta untuk menghirup udara bersih dan lingkungan yang sehat. Warga dipaksa hidup berdampingan dengan polusi udara yang mengancam kesehatan dan masa depan anak-anak.

Banyak publik figur yang menyoroti buruknya kualitas udara Jakarta. Potret langit Jakarta terlihat berubah dari waktu ke waktu, dari sebelum dan saat pandemi tahun 2020-2022 hingga tahun 2023. Langit biru Jakarta berubah menjadi putih keabu-abuan.

Selama tahun 2023, tingkat polusi udara Jakarta terus memburuk. Walaupun angkanya fluktuatif, namun rata-rata indeks standar pencemaran udara (ISPU) Jakarta menunjukkan kategori tidak sehat. Bahkan, standar terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa kualitas udara di Jakarta masuk dalam kategori sangat berbahaya bagi kesehatan.

WHO menetapkan batas aman jika rata-rata nilai partikel berukuran 2,5 mikrogram per meter kubik per 24 jam yakni 15 mikrogram per meter kubik (ug/m3). Sementara pantauan tingkat pencemaran udara di Jabodetabek pada April-Juli 2023 menunjukkan rata-rata PM 2,5 per 24 jam di atas 50 mikrogram per meter kubik.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro mengatakan bahwa penyebab kualitas udara buruk di Jakarta adalah karena sedang memasuki musim kemarau atau El Nino. Selain itu, sektor transportasi juga menjadi penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Penggunaan pembangkit listrik juga menjadi pemicu tertinggi yang menyebabkan polusi udara di kota Jakarta meningkat.

Presiden Joko Widodo menyampaikan keseriusan dalam menangani polusi udara Jakarta. Pemerintah telah melakukan upaya modifikasi cuaca serta menggiatkan penanaman pohon di lingkungan perkantoran guna menurunkan polusi udara. Presiden juga mengingatkan para pelaku industri bahwa sanksi akan dikenakan kepada industri-industri yang tidak menaati aturan pengendalian emisi gas.

Pemerintah juga mengkaji pemberlakuan aturan bekerja dari rumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), meningkatkan pengawasan terhadap pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap, dan melaksanakan uji emisi pada kendaraan bermotor.

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator penanganan polusi udara di DKI Jakarta dan sekitarnya. Luhut menegaskan bahwa pengendalian polusi udara ini harus tegas karena menyangkut kesehatan masyarakat.

Pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah melakukan upaya untuk pengendalian polusi udara di dalam kota, seperti menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jabodetabek untuk penanganan polusi udara, tilang emisi secara bertahap, serta pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) bagi sebanyak 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah melakukan upaya penanaman pohon di sejumlah kawasan dan mendorong pemakaian kendaraan listrik.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat serius dalam menangani masalah polusi udara di Jakarta. Upaya konkret dilakukan dari sektor hulu hingga hilir untuk mengurangi tingkat pencemaran udara di Jakarta. Penanganan masalah ini tentu harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai bagian dari upaya bersama.

Exit mobile version