Nusaperdana.com BANGKINANG KOTA – Pj Bupati Kampar Hambali, SE,MH didampingi Asisten II Setda Kampar Suhermi, BPS Kabupaten Kampar serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Kampar mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dan pembahasan langkah pengendalian inflasi daerah tahun 2024 secara Virtual lantai II Kantor Bupati Kampar yang dibuka Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Senin, 12/2/24
Menteri Tito Karnavian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka inflasi di Indonesia. Hal tersebut dikatanya saat menyampaikan materi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah.
Tito Karnavian juga memaparkan mengenai perkembangan inflasi di Indonesia yang kini telah mengalami penurunan dan berhasil berada di angka 2,57 persen dari 2,61 per Januari 2024, berdasarkan data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) dari 0,41 menjadi 0,04 persen dan ini merupakan hal yang baik karena inflasi menurun dari bulan januari.
Tito Karnavian menyebutkan bahwa Ini adalah angka yang sangat baik, terjaga dan ini hasil kerja keras kita semua. Tetapi kita harus tetap siaga karena sebentar lagi ada event demokrasi pemilu 2024, yang berpotensi menyebabkan inflasi.
“Jadi untuk daerah yang angka inflasinya di atas 2,61 persen tolong segera melakukan langkah-langkah intervensi, mencari tahu penyebab kenaikannya.” tegasnya Tito.
Tito meminta agar daerah tidak lengah dan terus melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi kenaikan inflasi lebih tinggi lagi.
Adapun beberapa langkah-langkah yang dapat diambil pemerintah daerah, diantaranya memberikan bantuan sosial, gerakan pasar murah kepada masyarakat yang tidak mampu serta beberapa cara lainnya yang mampu menstabilkan kembali harga barang.
Tito menambahkan, sebagai gambaran bahwa inflasi tahun per tahun 2,61 persen secara nasional itu tidak menggambarkan angka yang sama di semua daerah.
Untuk Provinsi Riau komoditas untuk (y-o-y) 2,35 persen, dan termasuk 10 provinsi yang pengendalin inflasi terendah di Indonesia, sedangkan (m-o-m) 0,11 persen Provinsi Riau. Sedangkan komoditas untuk Kabupaten Kampar (y-o-y) 3,89 persen, sedangkan (m-o-m) 0,56 persen.