Home Otomotif Ahli Mengungkapkan Informasi Tentang Kecelakaan Bus Subang yang Fatal: Perlakuan tidak Adil...

Ahli Mengungkapkan Informasi Tentang Kecelakaan Bus Subang yang Fatal: Perlakuan tidak Adil terhadap Hewan Jadi Sorotan

Selasa, 14 Mei 2024 – 17:26 WIB

Jakarta – Jenis bus di Indonesia saat ini semakin beragam seiring berjalannya waktu. Jika sebelumnya hanya ada bus reguler, kini telah ada bus double decker atau bus tingkat.

Bus model ini sering digunakan oleh Perusahaan Otobus (PO) sebagai armada bus antar kota antar provinsi (AKAP). Namun belakangan ini terjadi kecelakaan yang melibatkan bus double decker. Banyak yang mengatakan bahwa dimensi yang lebih tinggi dibandingkan bus reguler menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pada kendaraan ini.

Namun, hal ini dibantah oleh Lang Widya Praba Wasista selaku Bus and Coach Consultant Laksana. Ia mengatakan bahwa kecelakaan bus bisa terjadi bukan karena faktor ketinggian kendaraan, tetapi bisa disebabkan oleh faktor ukuran chasis dan bodi bus yang tidak sesuai.

“Untuk Double Decker tidak begitu, karena tinggi kendaraan sudah diatur oleh Pemerintah, ada regulasinya,” ujarnya kepada VIVA Otomotif pada Selasa, 14 Mei 2024. Lang juga mengatakan bahwa jenis bus yang sering mengalami kecelakaan adalah Bus Super High Decker (SHD), namun hal ini tentu didukung oleh beberapa faktor lainnya.

Lang juga memberikan contoh kecelakaan yang baru-baru ini terjadi, yaitu tragedi bus pengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat. Menurutnya, kecelakaan tersebut terjadi karena ukuran bodi dan sasis bus tidak sesuai.

Tim Research and Development Laksana, Kusririn, menjelaskan bahwa bus jenis Double Decker umumnya menggunakan sasis khusus seperti Mercedesbenz 2542 atau Scania K 410. Selain itu, VOLVO B 11 R type Chasis juga banyak digunakan oleh PO bus yang memiliki Bus Double Decker.

Source link

Exit mobile version