Pengusaha Hary Tanoesoedibjo secara resmi melepas jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Perindo. Sebagai pengganti, ia menunjuk putrinya, Angela Tanoesoedibjo, untuk mengambil alih kursi Perindo 1.
Hary Tanoe mengatakan bahwa partainya membutuhkan regenerasi kepemimpinan. Menurutnya, Angela yang berusia 37 tahun lebih mudah berkomunikasi dengan generasi milenial dan generasi Z, yang saat ini merupakan basis pemilih terbesar.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Perindo, Angela sudah memiliki pengalaman sebagai Ketua Harian Perindo dan pernah menangani pemilihan kepala daerah di partai tersebut.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga sebelumnya telah menunjuk Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, sebagai Ketua Umum pada September 2023. Kehadiran Kaesang berhasil meningkatkan perolehan suara PSI di Pileg 2024.
Selain itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga menjadi contoh ketua partai yang relatif muda. Ketika mengambil alih Demokrat pada tahun 2020, AHY baru berusia 41 tahun.
Analis politik menilai bahwa tren pengangkatan pemimpin partai muda dapat diikuti oleh partai lain. Namun, suksesi kepemimpinan seringkali masih dipengaruhi oleh faktor politik kekerabatan di dalam partai.
Dalam konteks demografi pemilih yang didominasi oleh generasi milenial dan Z, penunjukkan ketua partai muda diharapkan dapat mempersiapkan partai untuk masa depan yang lebih muda. Upaya ini juga terinspirasi dari kesuksesan Jokowi dalam mengorbitkan kedua anaknya di dunia politik nasional.
Suksesi kepemimpinan Perindo juga terinspirasi oleh kesuksesan Jokowi dalam mempromosikan keluarganya di politik nasional. Selain itu, penunjukkan ketua partai muda juga dipandang sebagai strategi yang rasional karena pemilih muda diharapkan akan berperan penting dalam Pemilu 2029.