Nusaperdana.com, Duri – Politik dapat mengusung pasangan sendiri, dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, Partai Golkar akhirnya mengusung salah satu kadernya untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Bengkalis.
Awalnya, Indra Gunawan atau yang akrab disapa Eet dianggap sebagai calon yang akan maju namun akhirnya batal karena tidak memiliki cukup kursi. Sekarang, ada “pemain” pengganti yang muncul berkat keputusan Mahkamah Konstitusi di penghujung waktu.
Pasangan Syahrial-Andika muncul ke publik, dideskripsikan sebagai pesaing dan penantang Petahana. Namun, rekam jejak kedua pasangan ini tidak sulit untuk diketahui dan masih segar dalam ingatan, keduanya merupakan caleg yang gagal dalam pemilihan calon legislatif di DPRD Kabupaten Bengkalis.
Terkait hal ini, pendapat dari Konsultan Politik yang bernaung di Bituta Konsultan Politik, Tri, mengatakan bahwa fenomena di Pilkada Bengkalis terasa hambar dan tiba-tiba bagi penantang Petahana Kasmarni – Bagus Santoso.
“Semua paham bagaimana proses Partai Politik di Bengkalis selama ini. Kehadiran pasangan Syahrial-Andika karena keputusan MK di penghujung waktu, menurut saya elektabilitas dan pengalaman mereka belum sebanding dengan Kasmarni-Bagus Santoso,” ujar Tri.
Untuk kompetisi sekelas Bengkalis, lanjut Tri, ini adalah tantangan yang kurang menarik, dibandingkan dengan pemilihan kepala daerah sebelumnya. Meskipun ada kejutan di penghujung waktu, kotak kosong tidak terjadi di Bengkalis.
“Kita lihat dari Pemilihan Legislatif sebelumnya, kedua calon ini tidak berhasil meraih kursi Dewan di dapil masing-masing. Namun, tentu pasangan ini memiliki strategi khusus seperti yang diungkapkan oleh ketua DPD Golkar baru-baru ini,” katanya.
Terkait tidak dipilihnya kembali Indra Gunawan dalam Pilkada serentak tanggal 27 November 2024 mendatang, menjadi pertanyaan besar. Hal ini dikemukakan oleh salah satu anggota Karang Taruna, Asril, yang melihat pasangan Syahrial-Andika tiba-tiba muncul.
“Apakah beliau (Indra Gunawan Eet) mengalami trauma karena gagal dalam kontestan sebelumnya?! Sekarang menjadi panglima tempur katanya, apakah sudah tidak berani tampil di depan?! Atau mungkin pasangan ini dibuat tergesa-gesa. Namun, apapun itu, lawan Kasmarni – Bagus Santoso saat ini tidak sebanding dan tidak menarik,” pungkasnya. (Tim)