Friday, September 20, 2024

Kuliah Umum Teknologi Digital...

Manajemen Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjadi pembicara dalam kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus...

Bak Jagoan Pengendara Mobil...

Jumat, 20 September 2024 - 17:15 WIB VIVA – Aksi koboi pengguna mobil Honda BR-V yang...

Maesyal Rasyid Menghargai Prestasi...

JAKARTA RAYA | Menyambut atlet Honor Of Kings yang meraih perak dalam ajang...

Wakil Ketua DPRD M....

Wakil Ketua DPRD sementara M. Arsya Fadillah ikut hadir dalam peresmian Kampung Zakat...
HomePolitikDi balik saling...

Di balik saling sindir Jokowi dan Paloh

Momen “tidak menyenangkan” terjadi dalam Kongres III Partai Nasdem yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Minggu (25/8). Bergantian memenuhi panggung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh terlibat dalam ejekan tajam.

Konflik bermula dari Jokowi. Saat membuka kongres, Jokowi mengungkap hubungannya dengan Surya Paloh. Ia mengakui bahwa mereka sering tidak selalu setuju dalam banyak hal. Ia juga menyebut pihak-pihak yang mendekati pemerintah saat mereka baru berkuasa.

“Dalam kebanyakan kasus, mereka datang dengan ramai-ramai. Namun, saat saya akan pergi (habis masa jabatan presiden), mereka pergi dengan ramai-ramai,” ujar Jokowi dalam pidatonya.

Pernyataan Jokowi menggambarkan kemungkinan masuknya NasDem, PKB, dan PKS ke dalam koalisi partai yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pada Pemilihan Presiden 2024, ketiga partai tersebut berada di pihak yang berlawanan dengan Jokowi karena mereka memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Tanpa menjelaskan secara rinci, Jokowi juga menyinggung tentang partai-partai yang sering berubah posisi politik. “Saya pernah berjabat tangan. Hari ini kita sepakat, namun seminggu kemudian, pendapat sudah berbeda. Tidak apa-apa menurut saya, ini sangat bagus,” ungkap Jokowi.

Paloh membalas ejekan Jokowi ketika berbicara di atas panggung. Ia menyatakan bahwa Presiden Jokowi, menurut pengalamannya, adalah individu yang tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Selama sepuluh tahun kepemimpinan Jokowi, Paloh mengklaim banyak belajar.

“Modal keinginan yang baik saja tidak cukup. Dibutuhkan strategi yang tepat. Hanya dengan niat saja tanpa strategi tepat, Bung Bahlil (Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia) yang bisa memberikan jawaban,” kata Paloh.

Bahlil baru-baru ini menggeser Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Jokowi disebut-sebut turut berperan dalam langkah Bahlil untuk mengendalikan partai yang berlambang pohon beringin tersebut.

Selain itu, Paloh juga berbicara terus terang tentang upaya partai-partai untuk memanipulasi undang-undang demi kepentingan segelintir orang. Ia menyebut bahwa pemerintah dan DPR sering tidak konsisten antara perkataan dan tindakan.

“Undang-undang yang sudah ada, kita buat lagi undang-undang… Akhirnya kita terjebak untuk melihat, bagaimana kita mulai menyiasati undang-undang. Inilah yang menjadi masalah kita,” kata Paloh.

DPR sebelumnya berencana untuk mengesahkan revisi UU Pilkada untuk menolak keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 70/PUU-XXII/2024. Menyusul putusan Mahkamah Agung, keputusan tersebut menetapkan bahwa usia minimum calon gubernur dan wakil gubernur adalah 30 tahun saat ditetapkan sebagai kandidat.

Keputusan tersebut menghalangi kesempatan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Serentak 2024. Saat ini, putra bungsu Jokowi tersebut baru berusia 29 tahun. Kaesang diharapkan untuk menjadi pendamping Ahmad Lut…

Source link

Semua Berita

Mengapa RUU Wantimpres dan RUU Kementerian lancar disahkan di DPR

Meskipun tanpa partisipasi publik yang bermakna, revisi Undang-Undang (RUU) Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan revisi Undang-Undang Kementerian Negara disahkan menjadi UU. Kedua RUU kontroversial itu disahkan bersama revisi Undang-Undang Keimigrasian dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPR RI,...

Bagaimana elite politik “mengisolasi” Gibran dari Fufufafa

Tidak seperti penyelidikan yang dilakukan oleh warganet, investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terkait dengan akun Fufufafa terlihat berjalan dengan lambat. Sudah lebih dari seminggu, kementerian yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi masih belum bisa mengungkap...

Contoh Kasus Audit Internal yang Berhasil di Perusahaan: Meningkatkan Efisiensi dan Profitabilitas

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana perusahaan besar dapat menjaga integritas dan efektivitas operasionalnya? Jawabannya terletak pada peran penting audit internal. Audit internal tidak hanya sekadar memeriksa keuangan, tetapi juga menganalisis proses bisnis, mengidentifikasi risiko, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Dalam...

Kategori Berita