Sunday, April 27, 2025

Pentingnya Upgrade Lampu Motor...

Penggunaan lampu LED semakin populer di kalangan pemilik motor di Indonesia dalam beberapa...

Tenggelam di Sungai Kampar:...

Suwarni (61), seorang warga Desa Palung Raya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar yang tenggelam...

Marquez di Garasi, Mobil...

Pada hari Minggu, 27 April 2025 pukul 08:15 WIB, terdapat beberapa berita yang...

Tips Berkegiatan Sehari-hari: Mari...

Pekanbaru - Dalam suasana bulan Syawal, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau dan Ikatan...
HomePolitikSiapa yang akan...

Siapa yang akan berhasil menarik perhatian Anies? Rido vs Pramono-Rano.

Dukungan Anies Baswedan terus diperebutkan oleh pasangan calon yang bertarung dalam Pilgub DKI Jakarta. Efek ekor jas atau coat tail effect dari Anies dipercayai mampu meningkatkan elektabilitas para pasangan calon menjelang pemungutan suara.

Tanpa Anies, Pilgub DKI diikuti oleh pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun). Pasangan RK-Suswono atau yang dikenal dengan nama Rido didukung oleh 13 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, sedangkan pasangan Pramono Rano hanya didukung oleh PDI-Perjuangan.

Pada awal bulan September, terdapat desas-desus bahwa Anies akan bergabung dengan tim sukses Pramono-Rano. Desas-desus tersebut semakin berkembang setelah Anies tidak sengaja bertemu dengan Pramono di area car free day (CFD) Jakarta Pusat. Namun, hingga saat ini Anies belum menunjukkan dukungan kepada salah satu pasangan dalam Pilgub DKI.

Analis politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menyatakan bahwa arah dukungan dari Anies akan mempengaruhi dinamika politik dalam Pilgub DKI. Selain memiliki kelompok relawan yang besar, Anies juga memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi di Jakarta.

Menurut Cecep, saat ini dukungan dari Anies hanya diperebutkan oleh pasangan Pramono-Rano dan pasangan Rido. Pasangan Dharma-Kun memiliki peluang lebih kecil dalam memenangkan Pilgub DKI. Terdapat kedekatan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan Rido dengan Anies.

Beberapa survei yang dilakukan sebelum Anies tidak berhasil mendapatkan tiket dalam Pilgub DKI menunjukkan bahwa elektabilitas Anies cukup tinggi. Survei Sigi SMRC yang dirilis pertengahan bulan Agustus menemukan bahwa Anies selalu lebih unggul daripada kandidat lainnya.

Meskipun sempat diisukan akan didukung oleh PDI-P dalam Pilgub DKI dan Pilgub Jabar, Cecep berpendapat bahwa pasangan Rido memiliki potensi lebih besar untuk mendapatkan dukungan dari Anies. Pasangan Rido didukung oleh partai-partai yang juga mendukung Anies dalam Pilpres 2024.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah bersama Anies sejak Pilgub DKI 2017. Menurut Cecep, RK merupakan tokoh yang diterima dengan baik dan memiliki reputasi yang positif. Terdapat kesamaan dalam pandangan personal dan politik antara Anies dan RK.

Cecep menyatakan bahwa terdapat kesamaan pendukung Anies dengan konstituen partai politik seperti NasDem, PKS, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, Pramono-Rano juga memiliki potensi untuk mendapatkan dukungan dari pemilih Anies jika mampu meneruskan visi yang dimiliki oleh Anies.

Usep Saepul Ahyar, peneliti senior Populi Center, menyebut bahwa terdapat tiga jenis pendukung Anies di DKI. Pendukung pertama adalah yang secara murni memberikan dukungan karena simpati pada Anies. Pendukung kedua adalah pemilih Anies yang juga merupakan konstituen PKS. Pendukung ketiga adalah yang tidak menyukai KIM plus.

Menurut Usep, suara dari ketiga jenis pendukung Anies dapat tersebar. Pemilih yang murni mendukung Anies berpotensi untuk tidak memberikan suara atau golput karena kekecewaan terhadap partai yang tidak mengusung Anies dalam Pilkada DKI Jakarta. Pemilih dari PKS kemungkinan besar akan mendukung pasangan Rido.

Usep menyebut bahwa preferensi politik pendukung Anies masih dapat berubah. Semua jenis pendukung Anies bisa bersatu jika Anies secara resmi menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan atau memberikan sinyal kepada salah satu pasangan menjelang pemungutan suara.

Source link

Semua Berita

Mengapa Pahlawan Nasional Tak Pantas untuk Soeharto?

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) telah membahas calon pahlawan nasional tahun 2025 pada bulan Maret 2025. Ada sepuluh tokoh yang diusulkan, termasuk nama-nama seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Bisri Sansuri, Idris bin Salim...

Rahasia Keluarganisasi di PAN: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2024-2029 mengumumkan struktur kepengurusannya yang dipimpin oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Dalam struktur kepengurusan ini, terlihat keberadaan dua putri Zulhas yang menduduki posisi strategis. Putri sulung Zulhas, Zita Anjani, menjadi Wakil Ketua...

Perlukah Menghapus Proses PAW Setelah Kasus Harun Masiku?

Pergantian antar waktu (PAW) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3) telah menjadi sorotan masyarakat dan diajukan untuk diuji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Saat ini, terdapat dua permohonan uji materi...

Kategori Berita