Para kandidat Wali Kota Tangerang mulai menyebarkan pesona untuk menarik pemilih menjelang Pilwalkot Tangerang 2024, termasuk di antara pendukung klub sepak bola Persikota Tangerang. Kompetisi untuk menarik perhatian Benteng Mania atau Betmen – julukan untuk suporter Persikota – terutama sengit antara Sachrudin dan Faldo Maldini.
Faldo, misalnya, sudah beberapa kali hadir di Stadion Benteng, markas Persikota, untuk menyaksikan pertandingan Persikota melawan beberapa klub. Minggu (8/9) lalu, politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terlihat menonton pertandingan Persikota melawan Bekasi FC.
Faldo juga hadir di Stadion Bentang saat Persikota Tangerang melawan PSMS Medan, Sabtu (14/9). Namun, Faldo tidak diizinkan masuk ke tribun reguler oleh seorang oknum suporter. Oknum tersebut mengaku mendapat perintah dari Ketua Betmen.
Tanpa berpolemik, Faldo akhirnya memutuskan untuk tidak menonton pertandingan di dalam stadion. Ia memilih untuk menonton pertandingan melalui streaming dan bergabung dengan para pedagang di sekitar stadion.
Di sisi lain, Sachrudin memilih pendekatan lain untuk mendekati suporter. Mantan Wakil Wali Kota Tangerang ini mengundang para suporter Persikota untuk menonton bersama pertandingan Indonesia vs Australia di rumahnya, pada Selasa (10/9). Ia juga membagikan bola kepada warga yang hadir dalam acara tersebut.
Dalam Pilwalkot Tangerang, Faldo berpasangan dengan Mohammad Fadhlin Akbar, sementara Sachrudin berduet dengan Maryono Hasan. Pasangan lainnya adalah Ahmad Amarullah-Muhammad Bonnie Mufidjar. Namun, pasangan ini tidak terlihat mengambil langkah konkret untuk mendekati suporter Persikota.
Yusak Farhan, Direktur Eksekutif Citra Institute, menyatakan wajar jika suporter sepak bola menjadi sasaran dalam kontestasi politik, termasuk dalam Pilwalkot Tangerang. Suporter sepak bola yang militan cenderung efektif untuk dimobilisasi dalam kampanye.
Yusak menilai Sachrudin lebih berpotensi mendapat dukungan dari suporter Persikota Tangerang karena selain mewakili petahana, dia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kota PSSI Tangerang. Meskipun suporter Persikota memiliki suara yang banyak, itu bukan faktor penentu kemenangan di Tangerang.
Analis politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ahmad Chumaedy, menyatakan bahwa ada hubungan erat antara sepak bola dan politik. Suporter sepak bola dapat digunakan efektif dalam mobilisasi massa, ekspresi identitas, dan pengaruh sosial dalam konteks politik.
Memed, sapaan akrab Ahmad Chumaedy, mengatakan bahwa politisi sering menggunakan suporter sepak bola untuk mobilisasi massa, ekspresi identitas, dan politik identitas. Di Pilwalkot Tangerang, Sachrudin dianggap memiliki peluang lebih besar untuk mendapat dukungan suporter Persikota karena kontribusinya dalam membawa Persikota juara grup di Liga 3.
Prestasi ini dianggap memperkuat hubungan antara Sachrudin dan suporter Persikota serta memberikan harapan bagi Persikota untuk meraih prestasi lebih baik di masa depan.