Friday, May 23, 2025
spot_img

Ancaman Prabowo Copot Pejabat...

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti potensi sektor minyak dan gas bumi Indonesia...

Daftar 50 Makanan Terburuk...

TasteAtlas baru-baru ini merilis daftar 50 makanan terburuk di dunia, di mana dua...

Penjagaan Situs Judol: Terdakwa...

Sidang kasus dugaan penjagaan situs judi online di Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang...

Pengakuan Asosiasi Minyak Gas...

Pada acara pembukaan Konvensi dan Pameran IPA ke-49 di ICE BSD, Presiden Indonesia...
HomePolitikNasDem's waffling in...

NasDem’s waffling in the ranks of political parties supporting Prabowo-GBeli Tiket Kereta Api dan Dapat Diskon hingga 80% Selama INDIHOME GAMES TKN Poin Perdana

Partai NasDem memutuskan untuk tetap di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dengan tidak mengirimkan satu pun kader mereka untuk menjabat sebagai menteri dalam kabinet yang akan datang. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim memberi alasan bahwa partainya lebih fokus pada agar saran-saran NasDem dapat diperhatikan oleh Prabowo.

Hermawi menyatakan bahwa NasDem akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dari luar. Terlebih lagi, Ketua Umum NasDEM, Surya Paloh, telah mengonfirmasi dukungan kepada Prabowo-Gibran dua kali, yaitu pada pertemuan dengan Prabowo pada 25 April 2024 dan pertengahan Agustus lalu.

“Pemikiran-pemikiran kami yang diterima akan lebih berarti daripada kehadiran fisik kami dalam kabinet. Kontribusi dan pemikiran dari kami terhadap berbagai hal akan jauh lebih penting,” ujar Hermawi kepada wartawan di Jakarta pada Minggu (13/10).

Ali Sahab, seorang pengamat politik dari Universitas Airlangga, menduga bahwa keputusan NasDem untuk tetap di luar pemerintahan disebabkan karena NasDem tidak mendapatkan jatah menteri di kementerian strategis. Meskipun demikian, keputusan NasDem untuk tidak bergabung secara resmi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dianggap patut diapresiasi.

Ada rumor bahwa NasDem akan mendapat jatah menteri setelah Surya Paloh kembali bertemu dengan Prabowo di Kementerian Pertahanan pada Kamis (17/10). Namun, Hermawi membantah bahwa mereka membahas masalah kabinet dalam pertemuan tersebut.

Ali berharap agar NasDem mengambil posisi sebagai oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, koalisi yang terlalu gemuk tanpa oposisi dapat merugikan demokrasi dan mengabaikan kepentingan publik.

Anang Sujoko, seorang guru besar ilmu komunikasi dan media dari Universitas Brawijaya, menduga bahwa NasDem tidak bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran karena posisi menteri yang mereka inginkan tidak dapat dipenuhi oleh Prabowo. Namun, NasDem masih bertahan karena masih terdapat negosiasi politik yang belum selesai.

Kehadiran NasDem pada saat ini mirip dengan yang ditunjukkan oleh Partai Demokrat pada awal periode kedua pemerintahan Jokowi. Pada saat itu, Demokrat memilih untuk tetap di luar pemerintahan tanpa menjadi oposisi.

Demokrat baru resmi bergabung dalam koalisi partai pendukung Jokowi setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diangkat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang pada Februari 2024. Pada Pilpres 2024, Demokrat dan Jokowi sepakat untuk mendukung Prabowo.

Source link

Semua Berita

Mutasi 25 Pejabat oleh Dedi Mulyadi Jelang Lebaran: Daftar Terbaru

Menjelang Lebaran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) baru saja melakukan perombakan besar dalam struktur birokrasi dengan merotasi dan mempromosikan 25 pejabat eselon II. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), melakukan pergantian sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jabar, mencakup...

Tugas dan Fungsi Seorang Duta Besar: Panduan Lengkap

Duta besar memiliki peran yang sangat penting dalam hubungan internasional, di mana mereka bertindak sebagai perwakilan resmi suatu negara di negara lain. Tugas dan fungsi seorang duta besar meliputi berbagai hal, mulai dari mewakili negara asal, membangun hubungan diplomatik,...

MFA ASN: Panduan Aktivasi Melalui Situs Digital BKN

Ketika berbicara tentang keamanan data digital, instansi pemerintah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memberikan perhatian khusus. Risiko peretasan dan aksi phishing semakin meningkat, oleh karena itu perlindungan data digital menjadi hal utama. Pada bulan April 2025, Badan Kepegawaian...

Kategori Berita