Beberapa warga di Borong, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kesulitan saat melaporkan masalah proyek jalan lingkar luar kota yang mangkrak sejak 2019. Respons minim dari pemerintah daerah membuat Adi Syaputra mencoba menggunakan kanal pengaduan Lapor Mas Wapres dengan harapan pemerintah pusat akan turun tangan. Proyek yang berhenti begitu saja tersebut telah merugikan warga setempat dan merusak ekosistem mangrove. Keluhan Adi tentang proyek ini juga menyoroti masalah perencanaan yang buruk dan kurangnya transparansi terkait langkah selanjutnya.
Sementara itu, Novi Shanty menggunakan kanal yang sama untuk melaporkan nasib anak asuhnya yang terkatung-katung dalam program Beasiswa Indonesia Maju. Kurangnya komunikasi dari Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) membuat para peserta program tersebut merasa kecewa. Novi berharap laporannya kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka dapat menarik perhatian pihak terkait untuk memberikan solusi konkret.
Di lain tempat, Sinta dari Tangerang, Banten, memiliki keluhan terkait distribusi bansos yang dirasa tidak adil. Meskipun sudah melaporkan masalah ini berkali-kali kepada pihak kelurahan, belum ada tanggapan yang memuaskan. Melalui program Lapor Mas Wapres, Sinta berharap laporannya dapat sampai ke pemerintah dengan lebih efektif dan menghasilkan solusi nyata. Program ini diluncurkan oleh Gibran Rakabuming Raka dengan tujuan membantu warga untuk melaporkan masalah mereka dan memperoleh solusi yang tepat. Arahan ini memiliki fitur pelacakan untuk memastikan bahwa laporan dari masyarakat tidak berhenti di meja administrasi dan dapat direspons dengan serius oleh pihak terkait.