Sunday, July 13, 2025

Peran Gereja dalam Mempertahankan...

Pada Minggu, 13 Juli 2025, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sabam...

Merasa Tak Pantas: Ariana...

Dalam kisah terbaru Tebaran Hati, Dito berhasil menyelamatkan dirinya dengan cepat saat mengalami...

Fadli Zon Tetapkan 17...

Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional...

Mitsubishi Fuso Perkuat Fasilitas...

Bisnis konsumen yang didukung oleh Mitsubishi Fuso semakin diperkuat dengan strategi Zero Down...
HomePolitik"Kekuatan KIM di...

“Kekuatan KIM di Jawa: Dampaknya Terhadap Prabowo”

Pasangan calon kepala daerah yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengalami dominasi dalam pilkada strategis di Pulau Jawa. Kandidat pilihan KIM berhasil memenangkan Pilgub Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), dan Banten. Hanya di Pilgub DKI Jakarta kandidat yang diusung oleh anggota KIM mengalami kekalahan.

Di Jawa Timur, KIM mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang berhasil mengumpulkan 58,53% suara berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas. Di Jawa Tengah, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang didukung KIM meraih 59,41% suara. Sementara di Jawa Barat, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang merupakan pilihan KIM berhasil mendapatkan 62,22% suara berdasarkan hasil hitung cepat LSI Denny JA. Di Banten, pasangan Andra Soni-Achmad Dimyati Narakusumah yang dianggap sebagai representasi KIM unggul dengan 55,21% suara.

Dominasi KIM dalam pilkada Jawa dinilai sebagai sinyal alarm bagi PDI-P oleh beberapa analis politik. Kemenangan kandidat KIM di berbagai pilkada di Jawa diprediksi akan memberikan dampak positif bagi pemerintahan Prabowo dan meningkatkan keterpilihan program-program nasional. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi adalah menjaga kestabilan koalisi dan soliditas antara Prabowo dan pemerintahan Jokowi hingga tahun 2029. Dominasi KIM juga dianggap dapat mempermudah kerja Prabowo ke depan dengan memungkinkan koordinasi yang lebih efektif antara pusat dan daerah.

Meskipun dominasi KIM di Jawa dianggap akan mendukung kinerja pemerintahan, beberapa analis politik berharap agar hal ini tidak berujung pada sentralisasi kekuasaan dan semua program pemerintah dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, terlepas dari kepala daerah yang terpilih berasal dari KIM atau bukan. Penguasaan KIM di berbagai wilayah Jawa dinilai memiliki dimensi politis yang signifikan dan dapat dijadikan investasi politik untuk Pemilu 2029. Peneliti politik juga menyoroti pentingnya PDI-P merawat elektabilitasnya hingga tahun 2029, terutama setelah kemenangan di Jakarta di Pileg 2024. Jadi, meskipun dominasi KIM tampak menguntungkan bagi pemerintahan, perlu diwaspadai untuk menjaga keseimbangan kekuasaan dan kepercayaan masyarakat.

Semua Berita

Daftar 25 Perwira TNI AD Naik Pangkat Juli 2025

Sebanyak 25 perwira tinggi TNI AD resmi memperoleh kenaikan pangkat dalam upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat di Markas Besar TNI AD, Jakarta. Acara tersebut dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yang menyoroti pentingnya nilai-nilai kepercayaan,...

24 Nama Calon Dubes RI Yang Lulus Fit and Proper Test

Indonesia tengah bersiap untuk memperkenalkan sejumlah perwakilan diplomatik baru di kancah internasional. Sebanyak 24 calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia telah melewati uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggarakan oleh DPR. Proses ini berlangsung intens...

Profil Ade Armando: Komisaris Baru PLN Nusantara Power

Ade Armando, politisi PSI, menarik perhatian publik setelah diangkat sebagai komisaris di PT PLN Nusantara Power. Langkah ini menuai beragam reaksi dari masyarakat yang penasaran dengan latar belakang Ade. Sebelum terjun ke politik, Ade adalah seorang jurnalis dan dosen...

Kategori Berita