Minggu, 15 Desember 2024 – Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Dalam kunjungannya, Menhut Raja Antoni menyoroti upaya penyelamatan satwa dari kegiatan penyelundupan. Beliau mengamati kemampuan anjing pelacak, termasuk jenis german shepherd, yang digunakan untuk melacak penyelundupan satwa. Menhut Raja Antoni juga meminta penempatan anjing pelacak di tempat-tempat strategis seperti Sorong, sebagai langkah antisipasi terhadap penyelundupan satwa.
Menhut Raja Antoni menyatakan perlunya upaya konkret dalam mencegah penyelundupan satwa demi keselamatan aset satwa Indonesia. Beliau menginstruksikan penempatan anjing pelacak di Sorong dan Halmahera guna menggagalkan upaya penyelundupan. Selain itu, dalam kunjungannya, Menhut Raja Antoni didampingi oleh sejumlah ahli dan pejabat terkait dalam bidang konservasi lingkungan.
Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki telah berhasil menggagalkan berbagai kasus penyelundupan satwa selama lima tahun terakhir, dengan menyelamatkan sekitar 683 satwa termasuk burung, mamalia, dan reptil. Data juga menunjukkan penurunan peredaran daging satwa liar dari provinsi-provinsi di Sulawesi menuju Sulawesi Utara, terutama dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
CEO Yayasan Masarang dan Manager Program Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Billy Gustafianto, menegaskan bahwa berbagai modus penyelundupan satwa kerap dilakukan, termasuk cara-cara yang merugikan satwa tersebut. Tasikoki juga telah berhasil mengembalikan sejumlah satwa ke habitat aslinya di Papua Barat setelah melalui proses rehabilitasi. Selain itu, upaya pencegahan penyelundupan satwa terus ditingkatkan melalui berbagai langkah yang efektif.
Halaman Selanjutnya: Pihak Tasikoke melaporkan penurunan peredaran daging satwa liar dari provinsi-provinsi di Sulawesi ke Sulawesi Utara, yang menunjukkan keberhasilan upaya patroli dan pencegahan penyelundupan.