Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait pembatalan pameran lukisan karya Yos Suprapto yang menyerupai dirinya di Galeri Nasional. Meskipun lukisan tersebut dianggap vulgar dan bernuansa politik yang kontroversial, Jokowi menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkannya. Baginya, karya seni tersebut adalah bentuk kreativitas seniman yang patut dihargai serta ekspresi politik yang perlu dihormati. Menurut Jokowi, dalam sebuah negara demokrasi seharusnya tidak ada larangan terhadap karya seni, termasuk lukisan yang kontroversial.
Presiden turut menegaskan bahwa sebagai negara demokrasi, pameran lukisan tersebut seharusnya tetap dapat diselenggarakan tanpa masalah. Meskipun Jokowi mengaku tidak mengetahui alasan pasti mengapa pameran tersebut dibatalkan setelah kurator meminta beberapa lukisan untuk diturunkan. Lukisan tersebut menggambarkan tokoh yang identik dengan dirinya. Meskipun demikian, Jokowi menekankan pentingnya menghargai kreativitas seniman dan aspirasi politik yang tertuang dalam karya seni tersebut.
Presiden baru mendengar polemik terkait lukisan kontroversial itu pada hari yang sama dimana ia melalui ajudan pribadinya. Ia menyebut bahwa tidak ada masalah jika pameran tersebut tetap diselenggarakan, tanpa merinci kewenangan di kementerian atau di galeri. Dalam hal ini, Jokowi menegaskan bahwa karya seni, termasuk lukisan kontroversial, harus dihargai dalam konteks kebebasan berekspresi dalam sebuah negara demokrasi.