Teknologi kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam mendukung kebijakan hilirisasi mineral Indonesia. Dengan integrasi AI dan mahadata, Indonesia telah berhasil membangun sistem geospasial inovatif yang dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam dan memperkuat posisinya dalam rantai pasok global. Penelitian yang dilakukan oleh Binus University berjudul “Analisis Mahadata Kebijakan Hilirisasi: Strategi dan Diplomasi Indonesia Menghadapi Dinamika Global” menyoroti manfaat AI dalam mendukung diplomasi ekonomi dan strategi hilirisasi. Platform Peta Hilirisasi, yang didukung oleh teknologi AI, membantu pemerintah dan pelaku industri dalam mengidentifikasi potensi mineral, memetakan distribusi sumber daya, dan memprediksi tren pasar. Pendekatan multidisiplin yang mengintegrasikan teknologi, hukum, dan bisnis internasional telah memungkinkan Indonesia untuk menciptakan kebijakan hilirisasi yang adaptif terhadap dinamika global. Dengan dukungan AI, Indonesia dapat dengan lebih efektif menghadapi tantangan global, menarik investasi asing, dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, untuk mencapai keberlanjutan kebijakan ini, sinergi antara teknologi, kolaborasi pemangku kepentingan, dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan tetap menjadi kunci utama.