Kementerian Pertahanan telah menyerahkan 700 unit kendaraan operasional (ranops) Maung MV3 buatan PT Pindad kepada TNI-Polri untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional. Kendaraan taktis ringan ini didesain untuk mendukung operasi militer dan non-militer dengan mobilitas tinggi di berbagai medan. Acara penyerahan dilaksanakan di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Menhan Sjafrie menjelaskan bahwa pengadaan 700 unit Maung MV3 ini merupakan bagian dari program besar yang mencakup total sekitar 4.000 unit yang akan diserahkan bertahap sesuai kapasitas produksi PT Pindad.
Maung MV3 hadir dalam beberapa varian utama, seperti Maung MV3 Tangguh atau Spartan yang didesain untuk kebutuhan tempur dengan perlindungan balistik tambahan, Maung MV3 Jelajah dengan atap Soft Top untuk fleksibilitas operasi di berbagai medan, dan Maung MV3 Komando yang dilengkapi atap Hard Top untuk perlindungan maksimal bagi personel komando. Spesifikasi teknis Maung MV3 meliputi mesin turbo diesel 2.200 cc dengan tenaga maksimum 136 HP dan torsi 320 Nm, kecepatan maksimum 100 km/jam, dan jarak tempuh hingga 500 km dengan tangki bahan bakar penuh. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan sistem transmisi manual 6 percepatan, sistem penggerak 4×4, dan suspensi independen yang dirancang untuk berbagai kondisi medan.
Pengadaan kendaraan ini menggunakan alokasi APBN dan merupakan dukungan terhadap pertahanan nasional serta industri dalam negeri. Maung MV3 juga dapat dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 7.62 mm pada turret atas untuk mendukung operasi tempur. Desain modular kendaraan ini memungkinkan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan operasional, baik untuk kepentingan militer maupun non-militer. Fitur tambahan seperti night vision untuk operasi malam hari, sistem navigasi GPS, dan perlindungan balistik ringan juga tersedia untuk mendukung kinerja Maung MV3. Penyerahan Maung MV3 dianggap sebagai momen bersejarah dengan mendalamnya makna, terutama dalam rangka peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949.