Kongres ke-VI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus tertunda tanpa kepastian. Rencananya akan diselenggarakan pada bulan April 2025, namun hingga kini belum ada jadwal resmi. Hal ini mengundang spekulasi karena stabilitas politik internal partai. Ketua DPP PDI-P, Yasonna Laoly, menyampaikan bahwa kader partai menunggu arahan dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, sebelum menentukan langkah selanjutnya terkait kongres keenam partai ini. Meskipun sebelumnya dijadwalkan pada tahun 2024, kongres tersebut pun ditunda karena beberapa faktor.
Salah satu faktor yang dikemukakan oleh sejumlah pihak adalah penahanan Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, yang mempengaruhi kelancaran kongres. Parpol ini dianggap masih dalam tahap konsolidasi, sementara proses negosiasi politik dengan partai lain juga masih berlangsung. Rumor tentang kemungkinan adanya upaya pengambilalihan partai dari pihak eksternal pun sempat beredar.
Analisis dari berbagai kalangan menyebutkan bahwa kongres PDI-P terhambat oleh perkembangan politik internal yang kompleks. Di antara faksi-faksi yang saling berseteru, ada yang mengkhawatirkan potensi pecah belah partai yang semakin meningkat. Konflik internal seperti ini berdampak pada keterlambatan penyelenggaraan kongres serta konsolidasi partai.
Para analis politik menyoroti berbagai faktor yang memengaruhi penundaan kongres PDI-P, mulai dari penahanan Sekjen hingga faksionalisme internal. Isu-isu ini akan terus mempengaruhi jadwal dan keputusan terkait kongres partai yang dinanti oleh berbagai pihak. Menyadari kompleksitas situasi, partai PDI-P perlu merancang strategi yang inklusif untuk menjaga kestabilan dan mendukung proses konsolidasi internalnya.