Beberapa menteri dari Kabinet Merah Putih menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Para menteri tersebut merupakan mereka yang juga menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Jokowi. Salah satunya adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Sehari setelahnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) juga bertemu dengan Jokowi, bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Kholidul Adib, melihat pertemuan tersebut sebagai bukan sekadar silaturahmi biasa. Ia mengindikasikan bahwa pertemuan tersebut mungkin terkait dengan strategi untuk menjaga hubungan politik dan melindungi orang-orang penting di pemerintahan. Kholidul menyebutkan bahwa Jokowi ingin menunjukkan pengaruhnya di Kabinet Merah Putih dan mengimbangi kemungkinan kerja sama politik antara PDI-P dan pemerintahan Prabowo.
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, juga menganggap pertemuan antara Jokowi dan para menteri merupakan bagian dari upaya konsolidasi politik. Ia menyatakan keprihatinannya terhadap loyalitas ganda menteri yang seharusnya hanya setia kepada Presiden. Yusak berpendapat bahwa campur tangan Jokowi dalam urusan pemerintahan Prabowo bisa berdampak negatif terhadap stabilitas politik. Menurutnya, kedatangan para menteri ke rumah Jokowi menciptakan situasi yang rumit dalam tata kelola pemerintahan.