Peningkatan kesadaran tentang masalah infrastruktur dan keselamatan pelayaran di Pelabuhan Roro Air Putih, Bengkalis, telah menjadi fokus utama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkalis. Hal ini terutama penting mengingat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau yang akan segera diselenggarakan di Kabupaten Bengkalis.
Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2025 telah menetapkan bahwa tanggung jawab keselamatan pelayaran di Pelabuhan Roro Air Putih kini sepenuhnya dipegang oleh KSOP atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lokasi pelabuhan. Hariyanto, Koordinator Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Bengkalis, menyatakan bahwa meskipun pelaksanaan tugas tersebut sudah cukup baik, masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi.
Salah satu permasalahan yang mendesak adalah kondisi infrastruktur di Pelabuhan Roro Air Putih, terutama terkait dengan Moveable Bridge (MB) di dermaga A yang tidak berfungsi dengan baik. Di samping itu, keadaan di dermaga B juga mengkhawatirkan karena adanya lubang di jalur naik penumpang yang berpotensi membahayakan keselamatan.
Tak hanya itu, ketiadaan lampu sorot di ujung pelabuhan juga menjadi masalah serius karena kurangnya pencahayaan di malam hari. Upaya untuk memperbaiki kondisi ini sudah dilakukan, meskipun masih perlu optimalisasi. Hariyanto juga menekankan perlunya melibatkan ahli teknis untuk mengevaluasi ketahanan dermaga dan konstruksi secara menyeluruh.
Semua permasalahan ini akan dibahas dalam rapat resmi sebelum gelaran MTQ, sebagai langkah antisipatif berdasarkan instruksi kementerian. KSOP Bengkalis berharap adanya kolaborasi lintas sektor, termasuk dari pemerintah daerah, guna memastikan perbaikan infrastruktur pelabuhan yang baik demi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa pelayaran.