Home Gaya Hidup Dokter Anak Kritik Usulan Sekolah Masuk Jam 6 Pagi: Risiko Kesehatan

Dokter Anak Kritik Usulan Sekolah Masuk Jam 6 Pagi: Risiko Kesehatan

Kontroversi mengenai usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.00 WIB terus menarik perhatian publik. Reaksi negatif terhadap wacana tersebut tidak hanya berasal dari masyarakat umum, tetapi juga dari kalangan tenaga medis, terutama dokter spesialis anak. Dalam sebuah acara diskusi yang berjudul Anak Generasi Masa Kini dan Susunya, Panduan untuk Orang Tua di Jakarta Selatan, dr. Ian Suryadi Setja, Sp.A, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan tersebut. Menurutnya, memaksa anak-anak untuk masuk sekolah terlalu pagi dapat berdampak negatif pada perkembangan dan kesejahteraan mental mereka.

Dr. Ian menyoroti bahwa memaksakan anak-anak masuk sekolah pada jam yang sangat pagi tidak ditemui di negara-negara lain. Dia menyatakan bahwa hal tersebut akan menyebabkan kelelahan baik pada anak maupun orang tua. Hal ini pun dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak, seperti gangguan konsentrasi, perilaku yang agresif, dan penurunan kemampuan bersosialisasi. Oleh karena itu, Dr. Ian menunjukkan bahwa kurang tidur pada anak dapat menimbulkan risiko kesehatan dan psikologis yang serius.

Dengan demikian, reaksi negatif terhadap usulan Dedi Mulyadi untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.00 WIB bukanlah tanpa alasan. Kesejahteraan dan perkembangan anak harus tetap menjadi prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pendidikan yang berkelanjutan. Semoga masukan dan kritik dari para ahli, seperti dokter spesialis anak, dapat menjadi bahan pertimbangan yang berharga dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik untuk pendidikan di Indonesia.

Source link

Exit mobile version