Sunday, September 21, 2025

5 Tips Mengatasi Frustrasi...

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar...

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...
HomeGaya HidupDokter Anak Kritik...

Dokter Anak Kritik Usulan Sekolah Masuk Jam 6 Pagi: Risiko Kesehatan

Kontroversi mengenai usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.00 WIB terus menarik perhatian publik. Reaksi negatif terhadap wacana tersebut tidak hanya berasal dari masyarakat umum, tetapi juga dari kalangan tenaga medis, terutama dokter spesialis anak. Dalam sebuah acara diskusi yang berjudul Anak Generasi Masa Kini dan Susunya, Panduan untuk Orang Tua di Jakarta Selatan, dr. Ian Suryadi Setja, Sp.A, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan tersebut. Menurutnya, memaksa anak-anak untuk masuk sekolah terlalu pagi dapat berdampak negatif pada perkembangan dan kesejahteraan mental mereka.

Dr. Ian menyoroti bahwa memaksakan anak-anak masuk sekolah pada jam yang sangat pagi tidak ditemui di negara-negara lain. Dia menyatakan bahwa hal tersebut akan menyebabkan kelelahan baik pada anak maupun orang tua. Hal ini pun dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak, seperti gangguan konsentrasi, perilaku yang agresif, dan penurunan kemampuan bersosialisasi. Oleh karena itu, Dr. Ian menunjukkan bahwa kurang tidur pada anak dapat menimbulkan risiko kesehatan dan psikologis yang serius.

Dengan demikian, reaksi negatif terhadap usulan Dedi Mulyadi untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.00 WIB bukanlah tanpa alasan. Kesejahteraan dan perkembangan anak harus tetap menjadi prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pendidikan yang berkelanjutan. Semoga masukan dan kritik dari para ahli, seperti dokter spesialis anak, dapat menjadi bahan pertimbangan yang berharga dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik untuk pendidikan di Indonesia.

Source link

Semua Berita

5 Tips Mengatasi Frustrasi Arini: Misteri Anting-anjing

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar barang-barang di kamarnya dengan marah, membuat kamar berantakan. Arini mengatakan kepada Lingga bahwa dia yakin Angga diculik oleh seseorang tertentu. Di sisi lain, Robby merasa bingung...

Kritik Tompi: Dana Rp200 Triliun Tak Turunkan Bunga Pinjaman

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, terkait alokasi dana sebesar Rp200 triliun ke bank-bank Himbara. Tompi menilai bahwa meskipun tujuan pemerintah untuk mendorong perekonomian adalah tepat, namun tingginya bunga pinjaman masih menjadi...

Pahami Cara Pasangan Mencintai: Kunci Pertahankan Hubungan Sakinah

Dalam sebuah hubungan rumah tangga, ulama KH Yahya Zainul Maarif atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya menekankan pentingnya mencari pasangan yang saleh. Mencintai pasangan memiliki berbagai cara yang berbeda-beda bagi setiap individu, namun tujuannya tetap sama yaitu untuk...

Kategori Berita