Setelah mengonsumsi ubi, banyak orang sering mengalami perut kembung dan membuang gas. Hal ini sering membuat sebagian orang membatasi konsumsi ubi. Menurut Annisa Rizkiriani, seorang dosen gizi dari IPB University, peningkatan produksi gas setelah mengonsumsi ubi disebabkan oleh kandungan karbohidrat kompleks dan serat larut, terutama oligosakarida seperti raffinose dan stakiosa. Oligosakarida ini tidak dapat diurai oleh enzim di saluran cerna bagian atas dan difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida.
Meskipun dapat menyebabkan produksi gas, ubi memiliki kandungan gizi yang tinggi. Ubi jalar, misalnya, mengandung sekitar 3 gram serat, vitamin A (beta-karoten pada ubi oranye), vitamin C, kalium, vitamin B6, antioksidan (flavonoid, fenolik), dan sedikit protein (1-2 gram) dalam setiap 100 gram. Jadi, meskipun dapat menyebabkan perut kembung, ubi tetap merupakan sumber gizi yang baik. Hal ini penting untuk dipertimbangkan bagi mereka yang membatasi konsumsi ubi terkait masalah perut kembung dan gas.