Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kinerja Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, karena dianggap memiliki komunikasi yang buruk dan tidak optimal. Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, menyatakan hal ini saat melakukan silaturahmi di Istana Negara yang dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi negara seperti Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.
Menurut Pasha, Kepala PCO perlu dioptimalkan dan komunikasi antarkementerian harus lebih terstruktur. Ia juga mengungkapkan bahwa Mensesneg telah menjanjikan untuk menindaklanjuti permintaan dari mahasiswa terkait hal ini. Di samping persoalan komunikasi publik, mahasiswa juga mengangkat isu kelanjutan aksi demonstrasi, kriminalisasi aktivis, serta tudingan makar. Pasha menyatakan bahwa meskipun demonstrasi tetap menjadi opsi perjuangan, mereka akan mempertimbangkan kondisi Jakarta saat ini sebelum melaksanakannya.
Terlepas dari hal tersebut, keputusan mengenai apakah aksi pada Jumat, 5 September 2025 akan dilaksanakan, Pasha menegaskan bahwa keputusan akhir akan bergantung pada situasi dan kondisi di lapangan. Pengambilan keputusan tersebut disesuaikan dengan kondisi Jakarta agar tetap kondusif. Hal itu menunjukkan bahwa mahasiswa tetap memperjuangkan hak-hak mereka dengan bijaksana.
