Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengkritik pernyataan Presiden Prabowo terkait tingkat inflasi Indonesia yang saat ini menjadi salah satu yang terendah di antara negara-negara G20, sekitar 2 persen. Prabowo menyampaikan hal ini dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada hari Selasa, 21 Oktober 2025. Dalam kritiknya, Anies menyatakan bahwa data makro seperti inflasi dan pengangguran seringkali tidak mencerminkan kondisi sebenarnya yang dialami masyarakat. Dia menyoroti fakta bahwa sekitar 60 persen tenaga kerja Indonesia berada di sektor informal dengan upah rendah tanpa perlindungan sosial, sementara kenaikan upah rata-rata tidak sejalan dengan inflasi. Anies menekankan pentingnya melihat data ekonomi dari berbagai sudut pandang, karena kondisi di lapangan memiliki kompleksitas yang lebih besar. Dia juga meminta pemerintah untuk lebih transparan dalam menyajikan data ekonomi agar dapat mendapatkan dukungan publik yang lebih luas. Anies juga menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menciptakan lapangan kerja formal dan melindungi pekerja informal agar dapat meningkatkan taraf hidup.

