Saturday, October 5, 2024

Uang Pecahan 10 Ribu...

Uang pecahan 10 ribu emisi 2005 merupakan salah satu jenis uang kertas yang...

Leganes: Menjelajahi Kota Bersejarah...

Leganes, sebuah kota yang terletak di komunitas Madrid, Spanyol, memiliki sejarah panjang dan...

Nike Ardilla: Legenda Musik...

Nike Ardilla, nama yang tak asing di telinga para pecinta musik Indonesia. ...

Kasus P Diddy: Dampak...

Kasus P Diddy, seorang rapper dan produser musik ternama, telah menjadi sorotan media...
HomePolitikPerbandingan Pengaruh Jokowi...

Perbandingan Pengaruh Jokowi dan Prabowo dalam Pilkada 2024

Pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini akan memudar dalam Pilkada Serentak 2024. Sebagai gantinya, para kandidat dalam kontes pilkada akan lebih menjalin hubungan dengan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto. Restu dan dukungan dari Prabowo dianggap akan lebih efektif dalam meningkatkan elektabilitas kandidat.

Survei yang dilakukan pada periode 27 Mei hingga 2 Juni 2024 oleh litbang Kompas menemukan bahwa 54,3% masyarakat masih mempertimbangkan calon yang memiliki hubungan dengan Jokowi. Di sisi lain, kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Amin mencapai 75,6%.

Analis politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat berpendapat bahwa pengaruh Prabowo akan lebih nyata dalam Pilkada 2024 karena saat pilkada serentak dilaksanakan pada November 2024, Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Cecep menyatakan bahwa Prabowo akan mendorong dan mendukung para orang yang dipercayainya untuk memenangkan pilkada di daerah-daerah strategis. Prabowo berkepentingan untuk menempatkan orang-orang yang dipercayainya sebagai kepala daerah guna mendukung program andalannya, seperti program makan siang dan susu gratis.

Meskipun begitu, Cecep juga mengungkapkan bahwa efek dari Jokowi juga akan tetap mempengaruhi para kandidat dalam pilkada. Meskipun Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden saat pilkada serentak berlangsung, warisan kinerja Jokowi dan jaringan relawan yang bisa dimobilisasi untuk mendukung tetap akan menjadi pertimbangan para kandidat.

Berdasarkan analisis politik Ahmad Chumaedy dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Pilkada Serentak 2024 diprediksi akan menjadi ajang persaingan pengaruh antara Prabowo dan Jokowi. Pengaruh Jokowi diprediksi masih akan kuat di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, sementara Prabowo memiliki basis pendukung yang kuat di daerah-daerah seperti Jawa Barat dan Sumatera Barat.

Dinamika politik setelah Jokowi lengser pada Oktober 2024 dianggap akan menentukan seberapa besar pengaruh kedua tokoh politik tersebut dalam Pilkada Serentak 2024. Jokowi dapat mempertahankan pengaruhnya sebagai “king maker” jika terlibat aktif dalam politik, sementara Prabowo bisa menggeser dominasi Jokowi dengan membangun kabinet yang solid dan mengeksekusi program-program yang dijanjikan selama kampanye Pilpres 2024.

Source link

Semua Berita

DPR yang Pensiun Seumur Hidup Mencederai Rasa Keadilan

Baru saja dilantik beberapa hari yang lalu, DPR RI periode 2024-2029 akan segera membahas tentang dana pensiun seumur hidup bagi anggota DPR. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berdalih bahwa DPR berencana untuk mempertimbangkan hal tersebut setelah menerima...

Mimbar publik di ujung era Jokowi menghadapi ancaman pemberangusan

Kasus-kasus pembubaran acara diskusi dan aksi protes melalui intimidasi dan kekerasan oleh "orang-orang tak dikenal" semakin meningkat. Baru-baru ini, sekelompok orang membubarkan acara diskusi dengan tema "Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional" di salah satu hotel di...

Mengawasi Penyalahgunaan Bantuan Sosial dalam Pilkada Serentak 2024

Sebagaimana yang terjadi pada Pilpres 2024, bantuan sosial (bansos) masih rawan digunakan untuk memengaruhi preferensi politik publik di Pilkada Serentak 2024. Meskipun direkomendasikan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sampai saat ini belum ada regulasi yang melarang distribusi bansos menjelang pemilu. Peneliti...

Kategori Berita