Saturday, October 5, 2024

Leganes: Menjelajahi Kota Bersejarah...

Leganes, sebuah kota yang terletak di komunitas Madrid, Spanyol, memiliki sejarah panjang dan...

Nike Ardilla: Legenda Musik...

Nike Ardilla, nama yang tak asing di telinga para pecinta musik Indonesia. ...

Kasus P Diddy: Dampak...

Kasus P Diddy, seorang rapper dan produser musik ternama, telah menjadi sorotan media...

Paul Pogba: Jejak Karier...

Paul Pogba, nama yang identik dengan talenta, kontroversi, dan pengaruh besar di dunia...
HomePolitikTrump atau Biden,...

Trump atau Biden, siapa yang paling berdampak positif bagi Indonesia?

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 telah memasuki masa debat. Kandidat dari Partai Republik Donald Trump dan politikus Partai Demokrat Joe Biden kembali bersaing, dengan debat perdana diadakan di Kantor CNN di Atlanta, Georgia, pada Kamis (28/6) malam waktu setempat atau Jumat (29/6) WIB.

Dalam debat tersebut, Trump dinilai unggul. Menurut jajak pendapat CNN, sebanyak 67% penonton debat pertama Pilpres AS merasa Trump tampil lebih baik. Hanya 33% yang menyatakan bahwa Biden menguasai panggung debat.

Pada debat langsung tersebut, Biden terlihat “kelelahan” dalam berdebat. Dalam beberapa segmen, pria berusia 82 tahun itu terbata-bata dalam menjawab pertanyaan dan suaranya hampir tak terdengar, dengan jawaban-jawaban yang terkesan tak jelas.

Meskipun begitu, belum ada hasil survei terbaru mengenai elektabilitas kedua kandidat. Survei Reuters/Ipsos pada 11-12 Juni menunjukkan Trump unggul tipis dari Biden, dengan Trump mencapai 41% tingkat keterpilihan, sedangkan Biden sebesar 39%.

Sebelumnya, Trump dan Biden bersaing dalam Pilpres AS 2020. Biden memenangkan pilpres tersebut dengan raihan total suara sebesar 81 juta suara, sementara Trump meraup sekitar 74 juta suara.

Menurut Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Robi Sugara, perbedaan paling nyata antara Trump dan Biden adalah dalam program-program yang dijadikan fokus. Era Trump fokus pada memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, sedangkan era Biden menitikberatkan pada penguatan hak asasi manusia (HAM).

Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan kedua presiden tersebut. Menurut pakar hubungan internasional dari Universitas Budi Luhur (UBL) Yusran, baik Trump maupun Biden memiliki nilai strategis bagi Indonesia dalam kerja sama ekonomi. Mengingat AS merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, kerja sama ekonomi dengan AS dianggap menguntungkan bagi Indonesia.

Dalam konteks kerja sama ekonomi, orientasi ke depan dalam meningkatkan ekonomi akan sangat menguntungkan bagi Indonesia. memperkuat kerja sama di bidang ekonomi merupakan kebutuhan bagi kedua negara, karena Amerika juga membutuhkan Indonesia.

Source link

Semua Berita

DPR yang Pensiun Seumur Hidup Mencederai Rasa Keadilan

Baru saja dilantik beberapa hari yang lalu, DPR RI periode 2024-2029 akan segera membahas tentang dana pensiun seumur hidup bagi anggota DPR. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berdalih bahwa DPR berencana untuk mempertimbangkan hal tersebut setelah menerima...

Mimbar publik di ujung era Jokowi menghadapi ancaman pemberangusan

Kasus-kasus pembubaran acara diskusi dan aksi protes melalui intimidasi dan kekerasan oleh "orang-orang tak dikenal" semakin meningkat. Baru-baru ini, sekelompok orang membubarkan acara diskusi dengan tema "Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional" di salah satu hotel di...

Mengawasi Penyalahgunaan Bantuan Sosial dalam Pilkada Serentak 2024

Sebagaimana yang terjadi pada Pilpres 2024, bantuan sosial (bansos) masih rawan digunakan untuk memengaruhi preferensi politik publik di Pilkada Serentak 2024. Meskipun direkomendasikan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sampai saat ini belum ada regulasi yang melarang distribusi bansos menjelang pemilu. Peneliti...

Kategori Berita