Friday, October 11, 2024

GWM Indonesia Menurunkan Harga...

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:45 WIB Jakarta, VIVA - GWM Indonesia terus memperluas...

Kebutuhan Akan Pemisahan Fungsi...

Pentingnya Pemisahan Fungsi Intelijen Dalam dan Luar Negeri Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan...

Pakar Nilai Penting Pemisahan...

Mengapa Fungsi Intelijen Domestik dan Luar Negeri Harus Dipisah? KBRN, Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga...

Urgensi Pemisahan Fungsi Intelijen...

Pentingnya Pemisahan Fungsi Intelijen Dalam dan Luar Negeri Penguatan dan penegasan peran BIN sebagai...
HomePolitikJokowi Memiliki Peluang...

Jokowi Memiliki Peluang untuk Mendapatkan Golkar

Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan, menilai bahwa Jokowi memiliki peluang untuk mengakuisisi Golkar. Meskipun didukung oleh tokoh-tokoh Golkar seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil, langkah Jokowi tidak akan mudah.

Selain harus meredam para kandidat ketua umum lainnya, Jokowi juga harus mampu mengatasi faksi-faksi di dalam partai Golkar, seperti faksi Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Agung Laksono. Selain itu, Jokowi juga akan kehilangan momentum jika Munas Golkar tetap dilaksanakan pada Desember 2024.

Menurut Cecep, Jokowi bisa berusaha untuk bergerak sebelum mundur dari jabatan Presiden. Salah satunya adalah dengan membujuk Airlangga untuk tidak maju lagi sebagai Ketua Umum Golkar. Selain itu, Jokowi juga dapat memberikan kekuasaan kepada para tokoh faksi Golkar untuk memuluskan jalannya menuju kursi ketua umum.

Menurut Cecep, Airlangga tidak akan berani bersaing dengan Jokowi untuk merebut kursi Ketua Umum Golkar. Selain itu, Golkar juga akan mudah dipengaruhi oleh Jokowi jika statusnya masih sebagai penguasa.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, berpendapat bahwa Jokowi tidak akan mendapat dukungan penuh dari seluruh faksi di Golkar. Meskipun memiliki orang-orang seperti Luhut dan Bahlil, Jokowi tidak akan memiliki pengaruh kuat jika Munas Golkar tetap dilaksanakan pada Desember 2024.

Ujang berharap agar Jokowi tidak nekat mencoba untuk menjadi Ketua Umum Golkar dengan cara yang melanggar aturan. Sesuai AD/ART Golkar, Jokowi tidak memenuhi syarat untuk maju sebagai Ketua Umum Golkar.

AD/ART Golkar menetapkan sejumlah persyaratan untuk seseorang menjadi Ketua Umum, seperti menjadi kader selama minimal 5 tahun, memiliki jabatan di tingkat DPP, dan tidak pernah menjadi kader di partai lain.

Source link

Semua Berita

Kedok Keburukan dalam Dinasti Politik di DPR

Dalam laporan terbaru, Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat bahwa ada 174 atau 30% dari 580 anggota DPR periode 2024-2029 yang diduga terlibat dalam dinasti politik - usaha untuk mempertahankan atau mengakumulasi kekuasaan di posisi publik bagi keluarga-keluarga tertentu. Mayoritas dari...

Hasrat sulit Bahlil untuk memperbesar Golkar di Jawa Tengah

Ketika menghadiri Rapat Konsolidasi Pemenangan Pemilihan Gubernur Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Provinsi Jawa Tengah di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/10), Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan keinginannya untuk membuat Jawa Tengah menjadi basis dukungan kuat bagi partai...

Transportasi air di Jakarta hanya sekadar gimik menurut Ridwan Kamil?

Dalam debat perdana Pilgub DKI Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (6/10) malam, calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil memaparkan programnya mengatasi kemacetan. Dia akan memfasilitasi pergerakan mass rapid transit (MRT),...

Kategori Berita