Thursday, February 6, 2025

Duka Tukang Becak Yogyakarta:...

Seorang tukang becak ditemukan meninggal dunia dalam keadaan duduk di dalam becak kayuh...

Pemikir Ekonomi Islam Inovatif:...

Al-Maqrizi: Pemikir Ekonomi Islam yang Menjadi Inspirasi bagi Generasi Modern Al-Maqrizi, seorang sejarawan dan...

Mobil Terpanjang Di Dunia...

Mobil terpanjang di dunia yang diberi nama The American Dream dibuat dari enam...

Mobil Mewah Ketum PP...

Penyidik KPK melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno di...
HomePolitikMisi sulit mewujudkan...

Misi sulit mewujudkan koalisi dalam pilkada dengan suasana pilpres

Wacana untuk mengaplikasikan kerjasama politik yang terjadi pada Pilpres 2024 ke Pilkada Serentak 2024 telah diutarakan oleh para politikus yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Pemetaan politik di tingkat daerah sudah dimulai untuk mewujudkan rencana tersebut. Para kandidat juga sudah mulai dipertimbangkan.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, dengan tegas menyatakan bahwa partainya akan membawa Koalisi Perubahan hingga Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada bulan November 2024. Mereka akan mendukung pasangan AMIN yang terdiri dari NasDem, PKS, dan PKB.

Di kubu Prabowo-Gibran, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno juga mengungkapkan rencana serupa. Beberapa partai di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) berencana untuk berkoalisi kembali dalam Pilkada Serentak 2024, termasuk Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN. Pasangan Prabowo-Gibran juga didukung oleh lima partai nonparlemen, yaitu PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima.

Kunto Adi Wibowo, Kepala Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya Universitas Padjadjaran, berpendapat bahwa rencana elite parpol untuk membentuk koalisi dalam Pilkada 2024 adalah hal yang wajar. Namun, dia menilai bahwa membangun koalisi permanen untuk menghadapi Pilkada 2024 akan sulit terwujud karena perbedaan dinamika antara politik nasional dan politik daerah.

Menurut Kunto, meskipun para partai berkoalisi untuk menghadapi Pilkada Serentak yang jumlahnya sangat banyak, namun kemungkinan akan terjadi perbedaan koalisi di tingkat kabupaten atau kota. Hal ini disebabkan oleh dinamika politik yang berbeda-beda di setiap daerah.

Source link

Semua Berita

Penemuan Terbaru: Anggaran DPR Tak Terkena Pangkas?

Beberapa kementerian dan lembaga pemerintah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menghemat anggaran agar program-program dan kebijakan tetap dapat berjalan meskipun anggaran mereka dipotong. Tindakan penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti membatasi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan...

Revisi Tata Tertib DPR: Penemuan dan Wawasan Baru

Badan Legislasi DPR menyetujui revisi peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib atau Tatib DPR dalam kurun waktu kurang dari 3 jam. Usulan revisi Tatib DPR oleh Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) disahkan dalam rapat paripurna di Gedung...

“Prabowo dan Anggaran DPR: Penemuan Insightful”

Sejumlah kementerian dan lembaga telah mulai mengencangkan ikat pinggang mereka untuk memastikan program dan kebijakan pemerintah tetap dapat dijalankan meskipun anggaran mereka dipangkas. Penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengurangi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan mengurangi...

Kategori Berita